Selasa, 16 Oktober 2012
Mukadimah Surat Al mulk
Muqaddimah
Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah Ath Thuur.
Nama Al Mulk diambil dari kata Al Mulk yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinamai pula surat ini dengan At Tabaarak (Maha Suci).
Pokok-pokok isinya:
Hidup dan mati ujian bagi manusia; Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya mempunyai keseimbangan; perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; azab yang diancamkan terhadap orang-orang kafir; dan janji Allah kepada orang-orang mukmin; Allah menjadikan bumi sedemikian rupa hingga mudah bagi manusia untuk mencari rezki; peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah.
Senin, 15 Oktober 2012
MUKADIMAH DAN FADILAH SURAT AL FATH
Al Fath Muqaddimah
Surat Al Fath terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Jum'ah. Dinamakan Al Fath (kemenangan) diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Sebagian besar dari ayat-ayat surat ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad s.a.w. dalam peperangan-peperangannya.
Nabi Muhammad s.a.w. sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini. Kegembiraan ini dinyatakan dalam sabda beliau yang diriwayatkan Bukhari; Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surat, yang surat itu benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang disinari matahari. Kegembiraan Nabi Muhammad s.a.w. itu ialah karena ayat-ayatnya menerangkan tentang kemenagan yang akan diperoleh Muhammad s.a.w. dalam perjuangannya dan tentang kesempurnaan nikmat Allah kepadanya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah mempunyai tentara di lagit dan di bumi; janji Allah kepada orang-orang mukmin bahwa mereka akan mendapat ampunan Tuhan dan pahala yang besar; Allah mengutus Muhammad s.a.w. sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan; Agama Islam akan mengalahkan agama-agama lain;
2. Hukum-hukum:
orang pincang dan orang-orang yang sakit dibebaskan dari kewajiban berperang;
3. Kisah-kisah:
Kejadian-kejadian sekitar Bai'aturridhwan dan Perdamaian Hudaibiyyah.
4. Dan lain-lain:
Berita gembira yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w.bahwa dia bersama-sama orang mukmin akan memasuki kota Mekah dengan kemenangan, dan hal ini memang terlaksana setelah setahun kemudian, sikap orang-orang mukmin terhadap sesama mukmin dan sikap mereka terhadap orang-orang kafir; sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya sudah disebutkan dalam Taurat dan Injil; janji Allah bahwa orang Islam akan menguasai daerah-daerah yang sewaktu Nabi Muhammad s.a.w. belum dikuasai;
sumber : http://www.alquran-digital.com
Fadilah Surat AL-FATH
1. Apabila kita membaca Surat Fath secara mudawamah/rutin setiap hari, kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang yang mati syahid, dan Allah membukakan pintu kebaikan/kegembiraan, baik urusan dunia maupun urusan akhirat. (khawasul Qur'an)
2. Apabila Surat Fath dibaca secara rutin/terus menerus setiap hari, Rasulullah Saw akan menjumpainya dan membe'atnya dalam mimpi, sedang pahalanya tidak beda dengan para sahabat yang ikut be'at dibawah pohon ridhwan (khawasul Qur'an).
3. Hadis yang diriwayatkan HR. Ahmad dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda: "tidak diragukan lagi bagi para (pengikut perang) syahid Badar dan Hudaibiyah, masuk kedalam syurga".
4. Rasulullah Saw bersabda: "Orang yang membaca Surat Fath, dianggap sama dengan orang yang berperang syahid bersama-sama Rasulullah Saw. Ketika terbukanya kota Mekah".
5. Barang siapa yang semula lemah, jika membaca surat ini sebanyak-banyaknya maka akan menjadi kuat, yang semula rendah/terhina menjadi pangkat/mulia, yang mengalami kekalahan akan menjadi menang, yang semula kesulitan dalam hidupnya akan dimudahkan urusanya oleh Allah, yang mempunyai hutang akan dapat membayarnya, atau jika dibaca ketika dalam tahanan/penjara, maka dia akan segera dikeluarkan, dan siapa yang dilanda kekalutan fikiran/kesusahan, maka bacalah surat ini, insya Allah lenyaplah kesusahanya. Boleh dicoba, semoga berhasil dengan baik.
Selamat mencoba!!!
sumber : http://blackwater.pun.bz/fadilah-surat-al-fath.xhtml
Minggu, 14 Oktober 2012
PENGERTIAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH DAN WAKAF, SERTA PERBEDAANNYA
Dalam pengertian bahasa, kata zakat (dalam bahasa Arab zakâh, dari kata kerja zakâ) berarti ‘penyucian’ atau ‘pengembangan’. Dari pengertian ini, harta seseorang yang telah dikeluarkan zakatnya menjadi bersih, karena tidak ada lagi “kotoran” yang sebenarnya bukan miliknya. Jiwa orang yang mengeluarkannya pun menjadi bersih. Dari pengertian ini pula, harta yang dikeluarkan zakatnya pada hakikatnya tidak berkurang, justru akan tumbuh berkembang. Belum pernah ada cerita orang menjadi miskin gara-gara mengeluarkan zakat.
Dalam pengertian istilah agama, zakat adalah “mengeluarkan kadar tertentu dari harta benda yang sifatnya wajib dan setelah memenuhi syarat-syarat tertentu”. Kadar tertentu, misalnya, 2,5% (untuk zakat mal/zakat harta, zakat emas, zakat perak), 20% (untuk zakat barang temuan), 5% atau 10% (untuk zakat pertanian, tergantung tingkat kesulitan pengairannya), dan lain-lain. Sedangkan syarat tertentu adalah, misalnya, telah mencapai batas minimum (disebut nisab), dan telah dimiliki satu tahun, dan sebagainya. Sekali lagi, zakat sifatnya wajib.
Sedangkan sedekah, dari segi bahasa berasal dari akar kata kerja shadaqa atau bentuk nomina verbanya ash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan ‘kebenaran’. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak lima kali dalam bentuk tunggal dan tujuh kali dalam bentuk jamak—kesemuanya dalam konteks pengeluaran harta benda secara ikhlas. Sedekah sifatnya tidak wajib, melainkan sunnah, sangat dianjurkan. Tetapi, meski demikian, kata sedekah juga terkadang digunakan oleh al-Qur’an untuk makna pengeluaran harta yang wajib. Surah at-Taubah ayat 103 memerintahkan Nabi saw. mengambil zakat harta dari mereka yang memenuhi syarat-syarat. Demikian juga surah at-Taubah ayat 60 yang berbicara tentang mereka yang berhak menerima zakat dengan menggunakan kata (shadaqah) sedekah dalam arti zakat wajib.
Infak (bahasa Arabnya: infâq), maknanya lebih umum. Infak berarti ‘membelanjakan harta, uang, ataupun bentuk kekayaan yang lain, yang bersifat wajib maupun yang bukan wajib’.
Sedangkan wakaf, dari segi bahasa, berarti ‘menghentikan’ atau ‘menahan’. Maksudnya adalah membekukan hak milik terhadap harta untuk suatu manfaat tertentu, biasanya untuk kepentingan umum. Harta yang diwakafkan tidak boleh habis, tidak boleh dijual. Penggunaannya pun harus sesuai dengan niat pemberi wakaf (wakif). Pahala wakaf jauh lebih besar dan lebih langgeng daripada infak atau sedekah, karena akan terus mengalir kepada wakif walaupu ia sudah meninggal dunia selama harta itu masih dimanfaatkan.
Kamis, 11 Oktober 2012
KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN
Agama Islam memberikan perhatian sangat khusus tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Karena di dalam kebersihan terdapat ibadah dan taqarrub mendekatkan diri kepada Allah.
Bahkan merupakan suatu kewajiban dari berbagai kewajiban yang ada.
Hal ini kita dapati di hampir semua kitab-kitab syari’at Islam yang selalu diawali oleh satu bab yang berjudul “Ath Thaharah”, yaitu an Nazhafah (kebersihan ).
Bab inilah yang pertama dipelajari oleh seorang muslim dan muslimah dari fikih Islam.
Thaharah menjadi anak kunci pembuka ibadah sehari-sehari (shalat),
sebagaimana halnya juga shalat adalah kunci sorga.
Dalam wudhu’ diperintahkan membersihkan bagian anggota tubuh yang sering terkena kotoran, keringat dan debu, seperti wajah, mulut dan hidung, kedua tangan, kedua kaki, kedua telinga dan menyapu kepala.
Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا...
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku. Lalu usaplah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan dua mata kaki. Dan jika kamu junub, maka mandilah…” (Q.S. Al Maidah: 6)
Lebih jauh, Al-Qur’an dan Sunnah menyanjung kebersihan orang-orang yang bersih dan menjaga kebersihan lingkungannya.
Allah SWT berfirman: “…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”. (Q.S. Al Baqarah: 222)
Kebersihan mesjid merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk menjaga kenyamanan para jamaah dalam melaksanakan aktivitas ibadah terutama sholat. Kondisi yang bersih dapat mempengaruhi manusia secara psikologis dengan membuat diri mereka nyaman sesuai dengan sunnah rasul, wangi dan segar serta tdk menimbulkan berbagai macam penyakit.
Maka dari itu diperlukan pembersih lantai yang tak hanya sekedar sebagai pembersih saja, tapi juga ada kandungan pembasmi kuman, jamur, bakteri atau mikroorganisme yang merugikan.
Maka dari itu tim TAHVIDZ QURAN CINTA RASUL pada jumat ini tanggal 12 oktober 2012 melaksanakan bagi-bagi pembersih lantai bagi beberapa mesjid dijambi.
semoga kedepan makin banyak lagi mesjid yang didatangi dalam kegiatan ini
Senin, 08 Oktober 2012
BACAAN AL QUR'AN BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN IQ, EQ DAN SQ
Bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, serta kecerdasan spiritual (SQ).Sumber: http://musiconlinecairo.multiply.com/
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
(Q.S. 7: 204).
Dalam kajian Islam, pengertian kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk menjadikan segala sesuatu memiliki nilai (value) ibadah. Ini sejalan dengan nasihat Imam Ghazali yang kurang lebih intinya adalah “Jadikan gerak dan diammu bernilai ibadah”
Hasil Penelitian para psikolog USA menyimpulkan bahwa Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang didalam menjalani Kehidupan sangat didukung oleh Kecerdasan Emosional (EQ – 80 %), sedangkan peranan Kecerdasan Intelektual (IQ) hanya 20 % saja. Dimana ternyata Pusatnya IQ dan EQ adalah Kecerdasan Spiritual (SQ), sehingga diyakini bahwa SQ yang menentukan Kesuksesan dan Keberhasilan Seseorang. Dalam hal ini IQ dan EQ akan bisa berfungsi secara Baik/Efektif jika dikendalikan oleh SQ.
Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh Pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerjasama, memimpin dan beribadah.
ati Nurani akan menjadi pembimbing manusia terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat, artinya setiap manusia sebenarnya telah memiliki sebuah Radar Hati sebagai pembimbingnya. Sebagaimana yang diungkapkan JalaludinRumi : “Mata Hati punya kemampuan 70 kali lebih besar, untuk melihat kebenaran daripada dua indra penglihatan “
Cerdas atau berakal dalam Al Qur’an adalah ketika berpadunya pikir dengan dzikir dalam diri seorang muslim sejati. Pikir adalah kerja otak dan dzikir merupakan kerja hati, hati yang sehat dan hidup yakni selalu ingat kepada Allah SWT.
Didalam Al Qur’an penyebutan kata berakal atau berfikir tersebar tidak kurang dalam 19 ayat, Seperti Firman Allah SWT dalam QS.Ar Ra’d ayat : 19
” Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”
Ternyata orang-orang yang berakal bukanlah orang-orang yang hanya mengandalkan pikir otak saja. Bahkan orang-orang yang hanya mau menggunakan pikir saja tanpa menggunakan hati bisa disebut sebaliknya yakni orang yang bodoh. Dan kedudukan manusia yang mengedepankan logika pikir saja ternyata hanya berselisih sedikit dengan seekor hewan ternak.
“atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)” QS. Al Furqan :44
Seseorang yang hatinya tidak hidup, akan sangat kesulitan dalam mengendalikan pikir. Faktanya adalah banyak sekali orang-orang yang pintar menggunakan otak tetapi tidak mau menggunakan hati. Yang terjadi adalah mereka selalu melogika apa yang dia lihat dan ucapkan.
Dari dasar itulah maka ketika seseorang mencapai kecerdasan Spiritual yang optimal, maka akan lahir TAUHID/keyakinan yang kuat akan ALLAH, melibatkan ALLAH dalam semua hal, ALLAH DULU, ALLAH LAGI , ALLAH TERUS...
Minggu, 07 Oktober 2012
SEDEKAH PRODUKTIF
SEDEKAH PRODUKTIF
Setelah sedekah untuk mesjid, RUMAH TAHFIDZ CINTA RASUL akan menyelenggarakan sedekah produktif seperti yang telah dilaksanakan oleh ponpes Daarul Qur'an
Jadikan Sedekah Anda Luar BiasaSedekah produktif bagai pohon dari bibit terbaik, yang akarnya kuat menghunjam, rindang dahannya kokoh, rimbun daunnya menyejukkan, dan panen buahnya dinikmati banyak orang.Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa suatu hari Umar bin Khattab mendatangi Nabi dan berkata, “Aku mendapat bagian tanah di Khaibar yang luar biasa produktif. Aku bahkan belum pernah mendapatkan harta yang lebih berharga dari tanah itu. Apa yang sebaiknya kulakukan terhadapnya?”Rasulullah menjawab, “Tahan modalnya, dan sedekahkan hasilnya.”Maka Umar lalu menyedekahkan tanahnya itu untuk kepentingan kaum dhuafa. Ia tidak boleh dimiliki perorangan, dijual, dihibahkan, dan tidak pula diwariskan. Penggarap tanah dipersilakan mengambil sebagian hasil panen secukupnya, dan sebagian besar lainnya untuk fakir-miskin di sekitar kebun.Demikianlah, jika sedekah berupa asset produktif, atau dana sedekah ditumbuh-kembangkan melalui usaha produktif. Pokok dana sedekah terjaga, dan hasil perputarannya dapat terus dimanfaatkan untuk kegiatan sedekah yang lain salsh sastunya menghidupi Rumah Tahfidz, Pendidikan Penghafal Al Qur’an, Guru dan Perlengkapan Tahfidz, dan sebagainya yang mendukung pemuliaan Al Qur’an.Lalu biarkan sedekah Anda “bekerja” untuk mewujudkan janji-Nya: "Perumpamaan (derma) orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebiji benih yang tumbuh menumbuhkan tujuh bulir, yang tiap bulir mengandung seratus biji. Ingatlah, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 261)
sumber :http://www.radiodaqu.com/berita-106-sedekah-produktif.html
MINGGU PAGI, BAGI-BAGI MUKENAH, ALQUR'AN DAN IQRO
7 Oktober 2012, tak terasa waktu terus berjalan, ini kegiatan sedekah ke tiga sejak rumah tahfidz ini di cetuskan
pagi ini tim rumah tahfidz cinta rasul sarapan bersama, walaupun belum terlalu banyak anggotanya, masih tim inti. Habis sarapan kami ke pasar grosir perlengkapan muslim beli mukenah, al qur'an dan Iqro, Dana terkumpul hari ini Rp 675. 000, cukup untuk membeli mukenah 1/2 kodi, al qur'an 1 kodi dan iqro 1/2 kodi. Memang belum terlalu banyak dananya, tapi untuk langkah awal sudah alhamdulillah. Mudah-mudahan yang lain bergabung, karena bersama kita bisa.
Start di mesjid agung al falah jambi, setelah sholat sunat, tim mulai mempersiapkan barang barang yang akan disedeqahkan,
semoga bermanfaat
Sabtu, 06 Oktober 2012
BACK TO AL-QUR’AN : MOZART TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS!
BACK TO AL-QUR’AN : MOZART TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS!
Posted by bunda in Education | 26 comments | 13,903 reads
Jun 01, 10 BACK TO AL-QUR’AN: MOZART TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS!
Baru-baru ini saya dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
Back to Al-Qur’an
Berbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan. Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
“ Adik saya yang kedua, Alhamdulillah, adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an). Ia berhasil menyempurnakan hafalan 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Dulu, sebelum ia menghafal Al-Qur’an, kemampuannya biasa-biasa saja. Pintar, tapi bukan juara kelas. Tapi, setelah ia mulai menghafalkan Al-Qur’an, kecepatan belajar, kecepatan menghafal, serta kemampuannya menganalisis segala sesuatunya berubah drastis. Sangat pesat, subhanallah. Ia mengalahkan teman-teman yang dulunya berada di atasnya. Bahkan, saat ia harus mengikuti lomba tafsir Al-Qur’an dengan bahasa Inggris tingkat propinsi DIY pun, ia berhasil menyabet juara kedua. Padahal, sebelumnya, kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Tapi, kemampuannya menyerap berbagai informasi memudahkannya dalam berbagai hal.”
Jumat, 05 Oktober 2012
MATEMATIKA SEDEKAH
Konsep "Matematika" Sedekah Ustad Yusuf Mansur
Sedekah bukan saja sebagai ritual ibadah yang biasa dilakukan oleh kita sebagai muslim, namun sedekah bisa menjadi jalan bagi setiap permasalahan yang kita alami, mulai dari sakit, ujian, kesedihan, bahkan kesulitan ekonomi.
“Bagaimana bisa?”
Ustad Yusuf Mansur bertutur bahwa dengan sedekah ini, kita bisa memperoleh ampunan Allah, menutup kesalahan serta keburukan serta bisa mendatangkan ridho Allah.
Intinya sederhana, barang siapa yang memberi maka dia akan dibalas oleh Alloh dengan berlipat-lipat. Karena Alloh SWT tidak pernah menyia-nyiakan hambanya telah mendekat kepada-Nya.
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,..” (QS. Ali ‘Imran : 195)
Berikut konsep “matematika“ sedekah yang diajarkan oleh Ustad Yusuf Mansur:
1. Memberi 1 dibalas 10
Misal kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungannya matematika yang normal sebagai berikut:
100.000 – 10.000 = 90.000
Akan tetapi dengan konsep sedekah, matematikanya menjadi:
100.000 – 10.000 = 190.000
100.000 – 30.000 = 370.000
100.000 – 50.000 = 550.000
100.000 – 70.000 = 730.000
100.000 – 90.000 = 910.000
100.000 – 100.000 = 1.000.000
Kok bisa? Ya memang bisa, karena tiap-tiap uang yang kita sedekahkan akan dibalas 10x lipat dari nominal yang kita sedekahkan.
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
(QS. Al An’aam : 160)
2. Memberi 1 dibalas 700
Misal kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungan dengan konsep matematika sedekah sebagai berikut:
100.000 – 10.000 = 7.090.000
100.000 – 30.000 = 21.070.000
100.000 – 50.000 = 35.050.000
100.000 – 70.000 = 49.030.000
100.000 – 90.000 = 63.010.000
100.000 – 100.000 = 70.000.000
Sunggu luar biasa bukan. Ini bukan asal bicara, tapi Alloh yang sudah menjanjikan lewat firman-Nya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al An’aam : 160)
Masih kurang janji Alloh? Ini yang lebih dahsyat
3. Memberi 1 dibalas Infinity (Tak Terhingga)
Alloh SWT pemilik jagad raya ini, Alloh Maha Kuasa, Alloh Raja segala raja, dan Alloh Maha Pengasih dan Penyayang,
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
(QS. Al Faathir: 13)
Semua yang Alloh kehendaki pasti terjadi, “Kun Fayakun”, “Jadilah maka jadilah”. Alloh saja sanggup menundukkan siang menjadi malam, mengubah malam menjadi siang, menghidup dan mematikan seseorang, apalagi Cuma untuk menyembuhkan penyakit, melunaskan hutang, meyelesaikan masalah, itu kecil bagi Alloh SWT.
Mulai sekarang kita ber”azzam”, takkan kita biarkan kotak amal lewat begitu saja tanpa kita isi, takkan kita biarkan orang kelaparan tanpa kita beri makan, takkan kita tinggalkan anak-anak yatim tanpa kita beri kasih sayang.
Semoga Alloh SWT memberi kemudahan kita untuk selalu berbuat baik dimanapun tempat dan kondisi kita berada, Amin
JUMAT SEDEKAH UNTUK MESJID
Agama Islam mengajarkan bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari Iman. Jadi bila kita ingin menambah Iman kita diantaranya bisa melakukan kegiatan peduli kebersihan teman. Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim)
Hari ini JUMAT minggu ke dua kegiatan SEDEKAH UNTUK MESJID, setelah minggu kemaren berbagi bahan pembersih lantai keramik ke beberapa mesjid, hari ini bagi-bagi sendal untuk biasa dipakai dari ruang mesjid ke area wudhu. Sering kali setelah berwudhu/bersuci antara ruang wudhu dan ruang sholat tidak tersedia sendal, padahal bisa kena najis yang akan mengurangi keabsahan sholat, jadi sendal itu simpel tapi membantu bagi kegiatan sholat.
Dari jam 9.00 wib sandal di distribusikan ke beberapa mesjid, target minggu ini di kawasan jambi timur kota Jambi, ada 13 mesjid yang kami singgahi, mudah-mudahan minggu-minggu berikutnya bertambah banyak sedekah dan bertambah banyak tim komunitas yang membantu dalam distribusinya.
Untuk sedeqah mesjid diutamakan diselenggarakan setiap hari jumat, sambil mendata apa-apa yang diperlukan.
Beberapa jenis barang yang akan disedeqahkan dalam program SEDEKAH UNTUK MESJID yaitu :
1. Mukenah
2. Pewangi ruang wudhu (sering kali baunya nggak sedap)
3. Al qur'an
4. Iqro untuk anak ngaji
5. Bahan bangunan untuk pembangunan mesjid dan pemeliharaan mesjid
6. kipas angin bagi kenyamanan pelaksanaan sholat mesjid
7. lampu bagi penerangan mesjid
8. kaligrafi
9. air mineral untuk bagi yang habis sholat haus
10. Karpet
11. Sajadah
12. Bagi-bagi makanan setelah sholat jum'at
13. dll
semoga program ini istiqomah dan didukung banyak pihak
amin
BAGI YANG MAU BERSEDEKAH, KAMI SEMENTARA INI HANYA MENERIMA DALAM BENTUK BARANG
SILAHKAN HUB. VOFI FITRIANA 082376583618
ATAU BARANG DAPAT DIANTAR DI TOKO BANGUNAN DEPO 21 MAYANG JAMBI
Bagi daerah lain ayo saatnya kita peduli bagi keindahan mesjid
Kamis, 04 Oktober 2012
DEFENISI DAN RUANG LINGKUP ILMU TAUHID
1. Defenisi ;
Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk menetapkan aqidah agama Islam yang berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan.
وَمَوْضُوعُهُ ذَاتُ اللهِ تَعاَلىَ وَصِفَاتُهُ بِحَيْثُ ماَيَجِبُ لَهُ وَماَ يَسْتَحِيْلُ وَماَيَجُوْزُ وَذَاتُ الرُّسُلِ كَذَلِكَ وَالمُمْكِنُ مِنْ حَيْثُ أَنَّهُ يُتَوَصَلُ بِهِ اِلىَ وُجُودِ صَانِعِهِ وَالمُسْمَعِيَّاتِ مِنْ حَيْثُ اِعْتِقَادِهَا بِذَاتِهِ تَعَالىَ وَذَاتِ رُسُلِهِ وَماَيَنْبَعُ مِنْ ذَلِكَ
Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya” (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.
2. Ruang Lingkup ;
Penempatan ilmu tauhid adalah menerangkan Dzat dan sifat Allah sekiranya sesuatu yang wajib, yang mustahil dan Hak preogratif di Allah Swt, menerangkan Dzat dan sifat para Rosul ( utusan Allah ), menerangkan sesuatu yang mungkin, sekiranya menjadi dalil atas wujud Allah Swt, serta menerangkan sesuatu yang terdengar, yang harus di yakini pada Dzat Allah dan Dzat para Rosul-rosul Nya, juga menerangkan yang muncul dari hal-hal demikian.
وَثَمْرَتُهُ مَعْرِفَةُ اللهِ وَصِفَاتهُ بِالبُرْهَانِ القَطْعِيَّةِ وَالفَوْزُ بِالسَّعَادَةِ الأَبَدِيَّةِ
Rabu, 03 Oktober 2012
PENGERTIAN SEDEKAH DALAM ISLAM
Pengertian Sedekah - Pengertian Sedekah dalam islam sangat dianjurkan sekali, khususnya yang mempunyai kekayaan yang lebih, seperti uang dan barang, dan sedekah itu wajib hukumnya dalam islam, berikut dibawah sedikit penjelasan tentang Sedekah.
Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fikih) disebuh sadaqah at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).
Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT yang artinya:
''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.'' (QS An Nisaa [4]: 114).
Hadis yang menganjurkan sedekah juga tidak sedikit jumlahnya.
Para fuqaha sepakat hukum sedekah pada dasarnya adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Di samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. Terakhir ada kalanya juga hukum sedekah berubah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu. Hukum sedekah juga menjadi wajib jika seseorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga.
Menurut fuqaha, sedekah dalam arti sadaqah at-tatawwu' berbeda dengan zakat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi SAW dari sahabat Abu Hurairah. Dalam hadits itu dijelaskan salah satu kelompok hamba Allah SWT yang mendapat naungan-Nya di hari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut.
Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. Kemudian sedekah itu seyogyanya diberikan kepada orang yang betul-betul sedang mendambakan uluran tangan. Mengenai kriteria barang yang lebih utama disedekahkan, para fuqaha berpendapat, barang yang akan disedekahkan sebaiknya barang yang berkualitas baik dan disukai oleh pemiliknya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya;
''Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai...'' (QS Ali Imran [3]: 92).
Pahala sedekah akan lenyap bila si pemberi selalu menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan atau menyakiti perasaan si penerima. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya yang berarti:
''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.'' (QS Al Baqarah [2]: 264).
semoga artikel tentang Pengertian Sedekah ini bisa bermanfaat untuk anda semuanya amin.
sumber : www.niamz.com
SEJARAH PENURUNAN ALQUR'AN
Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan tidak memihak[2]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.
Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.
Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.
Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:
“ Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain. Ini hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berkata, 'Pendapatmu sangat baik'." ”
Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).
SEDEQAH PEMBANGUNAN MESJID DAARUL QURAN
setiap manusia pasti akan meninggal. kalo sudah meninggal maka dia tidak lagi bisa beramal. kematian itu bukan masalah sebenarnya tapi yang jadi masalah adalah apa yang terjadi setelah kematian??? hanya ada dua opsi : surga atau neraka. oleh karena itu manusia sangat memerlukan setiap pahala yang ia dapat di dunia. mungkinkah seorang mendapatkan pahala walaupun setelah kematian? simaklah tips dari Rasul kita Muhammad sollallahu alaihi wa sallam tentang bagaimana supaya pahala mengalir walaupun orangnya udah di dalam tanah.
tentu anda pernah mendengar sabda rasul yang berbunyi :
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاثة صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدعو له
artinya ” jika seorang manusia meninggal (pahala) amalnya akan terhenti kecuali 3 perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak yang soleh yang berdoa untuk orang tuanya”
hadis ini sahih dan sangat terkenal, artinya sangat tidak asing ditelinga kita. diambil dari hadis ini maka dapat kita simpulkan 3 amalan yang akan membuat orannya terus-menerus dapet kiriman pahala walaupun sudah mati. perlu diingat bahwa 3 amalan ini mencakup wilayah yang sangat luas. kamsudnya apa? ikuti penjelasan berikut ini….
1. sedekah jariyah..
sedekah jariyah itu apa sih? jariyah secara bahasa artinya mengalir. maksudnya sedekah itu pahala mengalir terus. trus sedekah yang bagaimana yang pahalanya mengalir? ini juga menjadi pertanyaan bagi saya. setelah baca-baca, ternyata para ulama mengatakan bahwa setiap sedekah itu pahalanya akan mengalir terus. lha kok bisa? terus terang saya juga meragukan perkataan tersebut tapi setelah dipikir-pikir, bener juga ya…
coba anda sedekah ke makanan ke orang yang sedang buka puasa. maka anda akan mendapatkan pahala orang berpuasa. sudah sampe disitu? ternyata tidak. orang yang anda beri mungkin terinspirasi kemudian ikut bersedekah kepada orang berpuasa maka anda juga dapat pahala. belum lagi kalo ada orang lain melihat anda bersedekah terus jadi ikutan bersedekah. anda juga mendapatkan pahala. begitu seterusnya kayak MLM aja he he he.
berbicara tentang sedekah jariyah maka cakupannya sangat luas. penulis akan memberi contoh beberapa saja
A. Sedekah membangun masjid, berapapun yang anda sedekahkan untuk membangun masjid maka segitulah yang anda dapatkan. jika ada orang yang sholat disana maka anda mendapatkan pahala.
B. Sedekah membangun sekolah, siapapun yang belajar disana maka anda akan mendapatkan pahala.
C. Memberikan buku, setiap ada orang yang membacanya maka anda akan mendapatkan pahala. tapi jelas buku yang bermanfaat
D. Membelikan pulsa ustad untuk berdakwah. maka setiap sms yang dikirim, pahala akan menyamperi anda.
E. memberi tau teman tentang website MaherZen.Com. maka setiap ada orang yang membaca nya melalui anda maka anda akan mendapatkan pahala.
dan masih banyak lagi karena setiap sedekah itu jariyah dan setiap pemberian bisa jadi sedekah.
MARILAH KITA BERLOMBA-LOMBA SEDEQAH DALAM PEMBANGUNAN MESJID
Rek masjid an DQ: Muamalat 3030033515,SyariahMandiri 8001002525, BNISyariah 4600000464,MegaSyariah 1000006814,BCA 6030308091,Mandiri 1280005092983.
Ponpes Daarul Qur'an Ketapang · INFO LENGKAP http://www.pppa.or.id
QURBAN ISTIMEWA 1433 H
QURBAN ISTIMEWA 1433 H
Latar Belakang
" Tidak ada satu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Iedul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu ". ( HR. Tarmidzi, Ibnu Majjah dan Hakim )
" Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka. " ( HR. Muslim )
Hari Iedul Adha merupakan puncak dari ibadah haji. Hari ini dirayakan tidak hanya oleh umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah Al-Mukaromah, tetapi juga dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia. Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Qurban, pada hari itu bagi setiap hamba-Nya yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban.
Ibadah Qurban juga memiliki keutamaan yaitu pengampunan dan keridhaan dari Allah SWT, Keutamaan lainnya adalah tumbuhnya kepedulian dan kecintaan terhadap sesama. Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial & Dakwah, PPPA Daarul Qur’an menggulirkan progam QUIS (Qurban Istimewa). Program ini bermitra dan bersinergi dengan pesantren tahfidz diberbagai daerah di Indonesia, termasuk dengan mitra – mitra diluar pesantren dalam rangka mencari nilai yang strategis untuk pemaksimalan donator pequr’ban.
Dengan penuh tulus ikhlas semata-mata hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT, kami mengajak Bapak / Ibu untuk berpartisipasi dalam program ini.
Jazakallah Khairan Katsira
4 (empat) Keistimewaan
Berkurban di Daarul Qur’an
1. Turut mendukung program Eksport (Ekonomi Pesantren Produktif ) yang dikembangkan oleh PPPA Daarul Qur’an
2. Daging Qurban dipersembahkan untuk masyarakat, Penghafal Al-Qur’an dan segenap insan Pesantren Tahfidz di seluruh Nusantara
3. Prosesi dan daging kurban juga merupakan syiar dilingkungan pesantren agar masyarakat semakin mengakrabi dan mencintai Al-Qur’an
4. Prosesi Qurban dilakukan sesuai syariat.
SUMBER : http://www.quis.daqu.or.id/ UNTUK MELIHAT LEBIH DETAIL
Ketentuan Qurban dan Lokasi Distribusi :
1. Wilayah distribusi akan ditentukan oleh PPPA Daarul Qur'an yaitu Daerah-daerah Miskin, Rawan Pangan dan Bencana Alam serta di Pondok-pondok Pesantren dan Jejaring yang berada dalam wilayah binaan PPPA Daarul Qur'an.
2. Pequrban memberikan hak sepenuhnya kepada Panitia ntuk mendistribusikan hewan Qurbannya sesuai dengan kebijakan Panitia.
3. Pequrban diharapkan memberikan konfirmasi demi kemudahan proses pelaporan / pertanggung-jawaban.
4. Pequrban akan mendapatkan report / laporan Qurban.
Konfirmasi Pembayaran Qurban QUIS : Rekening Qurban Istimewa :
( 021 ) 500 311
( 021 ) 7345 3000
0878 8061 0410
0857 4092 0200 Bank Mandiri 101 000 1010 204
BNI Syariah 8286 666 612
Bank Syariah Mandiri 7046 000 778
a/n. Yayasan Daarul Qur'an Indonesia
QUIS - Qurban Istimewa | PPPA Daarul Qur'an
Graha Daarul QUr'an. Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang 15157. Telp. ( 021 ) 7345 3000 ( Hunting ), Fax. ( 021 ) 7344 4858
Senin, 01 Oktober 2012
PENGERTIAN ALQURAN SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]
ETIMOLOGI
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)
TERMINOLOGI
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
“Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Langganan:
Postingan (Atom)