Selasa, 03 Desember 2013
KORELASI PENYAKIT DENGAN AKHLAK (USTD DANU)
Analisa Siraman Qolbu Bengkel Hati Bengkel Hati ustad DHANU mengenai korelasi antara penyakit dan akhlak.
Selama bertahun-tahun beliau mempelajari, memperdalam dan mempraktikan isi AlQur'an dan Assunnah, sehingga dari sanalah ALLAH SWT memberikan kepahaman kepada beliau, menemukan hubungan yang erat antara sakit dengan akhlak seseorang
- Diabetes= karena satu: selalu merasa nasehatnya paling benar, Dua: jika menyuruh pada suami/istri/anak harus di jalani walaupun sebenarnya dia tidak mampu.
- Gagal ginjal Sehingga cuci darah setiap beberapa hari sekali= karena, jika ia belum punya suami atau isteri karena memendam jengkel pada orang tua. Jika sudah punya isteri atau suami ya karena juga memendam rasa jengkel pada suami atau isterinya. karena terlalu jengkel , kalau melihat saja atau teringat, rasa jengkelnya sangat kuat.
- Perut Kembung= Karena sulit menerima nasehat. Sebenarnya mau di nasehati tapi dia menundanya dulu hingga beberapa lama.
- Tumor payudara kanan= karena kita sering meminta pada suami untuk melakukan kebaikan, tetapi suami malas melakukan, sehingga kita jengkel.
- Anak sakit katarak= karena salah satu kedua orang tuanya sering merendahkan, baik suami ke istri atau istri ke suami atau ke orang lain
- Kaki tangan kiri kesemutan= karena kalau melakukan pekerjaan baik dirumah atau di kantor sering kali ngomel.
- Bronchitis = orangnya diam mudah tersinggung
- Pusing - pusing = sering berpikir yang terlalu berat, sering curiga, apa yang diucapkan merasa benar, kalau menyuruh dengah marah.
- Beser= takut akan sesuatu, khawatir an, tidak Percaya Diri.
- Cacar= keinginan yang kuat dengan nafsu tetapi ditahan.
- Kaki sakit (pengapuran) kanan lutut= punya keinginan walau keinginannya baik seperti menyuruh anak sholat tapi dengan marah/kesal.
- Bengkak jantung= orangnya merasa lebih pandai.
- Pembekuan Darah= keinginan yang terlalu kuat.
- Gagal ginjal= emosi yang disimpan pada isteri atau suami.
- Sakit Maag= kalau di nasehati selalu tidak mau, sering emosional, sering ngomel dalam keluarga.
- Jantung bocor Sesak nafas= Sering Jengkel pada suami/isteri, kalau di nasehati selalu ditolak.
- Tengkuk pegel menjalar ke tulang belakang= sering emosi disimpan dalam hati, orangnya kaku.
- Nyeri perut kanan-kiri= karena sering marah pada istri atau suami dan anaknya.
- Kaki Kapalen(eksim kering)= karena kalau melihat keadaan rumah, kalau ingin melakukan pekerjaan tapi tidak dikerjakan.
- Darah rendah= karena kekhawatiran seseorang yang terlalu tinggi.
- Keropos tulang pinggul (oestoporosis)= Karena sering marah-marah di rumah.
-Kanker Kelenjar Getah Bening= Seseorang punya kehendak yang ia yakini benar dengan keinginan yang kuat serta ada rasa jengkelnya,(semua perkataanya harus di turuti/ikuti) tetapi ada benturan dari keluarga yang melarang nya sehingga jadi jengkel/ marah.
-Belum Punya Keturunan= sperma kurang lancar dahulunya orangnya pendiam, pernah merasa jengkel/marah yang disimpan pada orang tua. Segeralah minta maaf pada ortu.
-Stroke= hobinya marah-marah.rasa jengkel yang disimpan.
-Tidak kuat berdiri/betis terasa sakit,pinggang sakit=suka menyuruh-nyuruh sambil jengkel. Sering membaca amalan-amalan tertentu yang berhubungan dengan duniawi.misal amalan agar rumah tidak kemalingan
-Sakit Pinggang=sering marah-marah pada suami/isteri.
-Bayi sakit kista pada pita suara,susah bernafas,ngorok= Karena ibunya hobinya menggunjing orang dengan rasa jengkel.
-Bayi minum susu selalu muntah= Karena ibunya si bayi kalau di nasehati kurang terima
-Jantung=sering marah-marah pada suami/isteri.
-Jantung coroner= Orangnya merasa bangga / sombong.
-Anemia= sering jengkel yang disimpan berhari-hari pada suami/isteri.orangnya pendiam
-Tumor Ganas Rahim=sering marah dan ngomelin pada suami.
-belum punya jodoh.= karena kedua orang tuanya kurang komunikasi. Jadi kesannya seperti bukan suami-isteri.Biasanya orangnya egois mau menang sendiri-sendiri.Sebaiknya segeralah berdamai dalam hati.Karena yang tau hanya yang bersangkutan.jangan saling Egois. Saling pengertianlah.
-anaknya belum bisa bicara sejak lahir= Karena dulu waktu ibunya mengandung yang kalau marah itu diam tidak diungkapkan tidak mau ngomong sampai ber hari-hari yang disimpan dan juga marah pada orang tuanya. Untuk kesembuhan: Istighfar menyadari kesalahan, berdo'a agar diampuni Allah Swt. Mohon dilancarkan bicaranya si anak tadi. Jangan lupa sholat tahajud.
-Sinusitis= diawali dengan berpikir yang terlalu berat. Biasanya orangnya pendiam kalau ada masalah di cari jalan keluarnya sendiri.
-tangan ba'al(stroke)= Kalau mengerjakan sesuatu dengan ngomel/ emosi/ menggerutu baik dirumah maupun di kantor.
-Kaki sakit=pertama : jika yang sakit lutut, itu biasanya kalau menyuruh itu harus. Kedua: kalau yang sakit belakang lutut karena jika menyuruh dengan ngomel.
-Perut sakit= biasanya orangnya tak mau dinasehati.
-sakit kaki asam urat= apabila dinasehati malah menasehati.
-sakit Tumor Batang Otak= karena sewaktu isterinya mengandung dia marah,jengkel pada orangtua, pada mertua, dan pada isteri tetapi hanya diam saja.
source:
-bengkel hati TPI
BIOGRAFI USTAD DANU
Nama : Ir. Djoko Ismanu Herlambang
Lahir : di Pati tanggal 4 Desember 1964
Alamat : kini tinggal di Sleman, Yogyakarta,
Lulusan : sarjana teknik sipil UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta.
Keterangan : lebih dikenal dengan panggilan Ustadz Mas Dhanu. Selama bertahun-tahun beliau mempelajari, memperdalam dan mempraktikan isi AlQur'an dan Assunnah, sehingga dari sanalah ALLAH SWT memberikan kepahaman kepada beliau, menemukan hubungan yang erat antara sakit dengan akhlak seseorang
KEGIATAN DI MEDIA ELEKTRONIK:
* Pengisi acara Siraman Qolbu Bengkel Hati di Televisi Pendidikan Indonesia setiap hari Minggu Jam 04:30 - 06:00 WIB dan hari Senin Jam 04.30 - 05.30 WIB
* Talkshow interaktif di Radio Unisi 104.5 FM Yogyakarta, setiap hari Jum'at Jam 15:00-16:00 WIB dalam rubrik "Kesehatan dan Solusinya"
* Narasumber pada acara Bening Hati di Radio Delta 99.1 FM Jakarta pada program Indonesia Siesta yang direlay di 22 kota. 2007
* Pengisi acara Mata Hati di Televisi O Channel Jakarta setiap hari Kamis dan Sabtu. 2006 - 2007
* Pengisi acara Satu Juta Maaf di Televisi O Channel Jakarta selama bulan Ramadhan 1427H. 2006
* Pengisi acara Cermin di TVRI Yogyakarta sebulan sekali pada hari Jum'at.
* Bintang Tamu acara rubrik Kesehatan Keluarga di RRI Pro3 dan RRI Pro4
KEGIATAN SEMINAR, CERAMAH DAN PENGAJIAN:
* Ceramah / Pengajian rutin di Masjid AnNida - TPI Jakarta setiap Hari Minggu dan Senin
* Ceramah/Pengajian di hadapan ribuan TKI di Hongkong atas sponsor dari tabloid Nyata, Kalbe dan Konjen RI
* Narasumber pada acara seminar "Penanganan Kanker Cerviks melalui metode medis dan psikoterapi akhlak mulia " yang diadakan oleh Jami'ah Sekolah Al Azhar – Bekasi
* Narasumber pada acara seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo Jurusan Psikologi
* Narasumber pada acara seminar “Penyakit Jantung dari Sisi Medis dan Psikoterapi”, Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, dengan pembicara Dr Soesilo Wibowo SpJp (Spesialis jantung dan pembuluh darah) dan Prof Dr Farid Anfasa Moeloek, SpOg (Ketua konsil Kedokteran Indonesia, Mantan Menteri Kesehatan RI). 2007
* Ceramah di Forum komunikasi majlis Taklim Darrul Hawli yang di hadiri oleh 28 majlis taklim di Bekasi Timur, juga di hadiri oleh Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf dari Tebet Jakarta Selatan. 2007
* Ceramah/ pengajian diberbagai daerah di D.I. Yogyakarta: Wates (Kulonprogo), Kodya Yogja, Sleman, Bantul.
* Ceramah/ pengajian diberbagai kota/daerah di Jawa Tengah: Semarang (Kantor Sekda Jawa Tengah), Ambarawa, Kudus, Klaten, Salatiga, Boyolali, Solo, Sragen.
* Ceramah/ pengajian diberbagai kota di Bali: Klungkung (pengajian kelompok haji se Bali), Nusa Dua, Singaraja, Denpasar dan Mataram (Lombok).
4 TIPS SHOLAT KHUSUK
SUMBER : ISLAMTERBUKTIBENAR.NET (HJ. IRENE HANDONO)
4 Tips Shalat Khusyu
SAUDARA SEMUA MERASA PIKIRAN MELAYANG KEMANA-MANA SAAT SHALAT??? Belum merasa puas atas shalat yang kita lakukan? Tidak perlu banyak TIPS untuk menggapai shalat yang lebih khusyu, saudara boleh coba 4 TIPS SHALAT KHUSYU berdasar Qur'an & Hadits ini.
Untuk versi e-book nya, agar dapat di print, dapat dibaca ulang dari komputer / handphone, dapat disebarkan secara offline, copy paste di semua internet cafe, warnet, rental komputer, email, dapat di free download gratis cuma-cuma di sini, UKURANNYA HANYA 1 Mb saja :
http://hotfile.com/dl/124072970/5bcc659/_4_TIPS_SHALAT_KHUSYUK_BARU_-_8_JULI_2011.pdf.html
السلام عليكم . بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.
Ada banyak orang menjelaskan berbagai cara untuk mencapai shalat khusyuk, tapi saran kami, tak perlu banyak tips untuk mencapai shalat yang lebih khusyu. Tak perlu berlembar-lembar atau habiskan uang dan waktu untuk membeli buku shalat khusyu & mempelajarinya. Khusyu itu mudah, cukup coba 4 Tips dari kami.
Mari kita tanya pada Qur'an, bagaimana melakukan shalat yang lebih khusyu. Kami rasa, tentu banyak dari saudara saudari sudah pernah mendengar hadits dibawah ini:
“Amal seorang hamba pertama kali di hisab pada hari kiamat adalah shalat, apabila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya dan apabila shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya “ HR. Thabrani 1880
Dan pada sebuah Hadits, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
“Di akhirat nanti, ada seorang laki-laki yang mengerjakan shalat selama 60 tahun, tetapi tidak ada satu shalat pun yang diterima darinya . Barangkali ia menyempurnakan ruku’, tetapi tidak menyempurnakan sujud, dan menyempurnakan sujud tetapi tidak menyempurnakan ruku ‘” HR.Al-Ashbahani
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, orang-orang yang khusyuk dalam salatnya”. QS.23 Mu’minuun: 1-2
Setelah Allah menyebutkan sebagian sifat-sifat mereka, kamudian Dia menyebtukan balasan mereka:
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. QS. 23 Mu’minuun: 9-10
Ibnul Qoyyim rahimhullah berkata: Manusia di dalam masalah shalat terbagi menjadi beberapa tingkatan:
Pertama: Tingkatan orang yang zalim terhadap dirinya sendiri dan lalai dengan shalatnya. Dialah orang yang shalat dengan wudhu’ yang tidak sempurna, shalat tidak pada waktunya, batas-batasnya dan tidak menyempurnakan rukun-rukunnya.
Kedua: Orang yang semata-mata menjaga waktu, batas-batas shalat dan rukun-rukunnya yang lahiriyah dan menjaga waudhu’. Namun dia tidak berusaha melawan bisikan-bisikan maka dia terhanyut dalam bisikanbisikan dan pikiran-pikirannya di dalam shalat.
Ketiga: Barangsiapa yang menjaga batas-batas shalat dan rukun-rukunnya, dan bersungguh-sungguh mengarahkannya jiwanya dalam melawan bisikan-bisikan dan fikiran-fikiran yang menggoda di dalam shalatnya, maka dengan hal tersebut sesungguhnya dia telah menyibukkan dirinya dalam menghadapi musuhnya agar musuhnya itu tidak mencuri shalatnya, maka dengan seperti ini dia berada dalam sholat dan jihad.
Keempat: Orang yang apabila bangkit menunaikan shalat maka dia menyempurnakan hak-hak, rukun-rukun dan aturan-atauran shalat, hatinya dikerahkan untuk menjaga tuntutan-tuntutan shalat, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun dari ibadah shalatnya.
Bahkan, seluruh potensi dan semangatanya tercurah untuk menyempurnakan penegakan shalat sebagaimana mestinya, maka dengan ini sungguh hatinya telah terarah pada perkara shalat dan ubudiyahnya kepada Allah swt.
Kelima: Orang yang bangkit menegakkan shalat dengan cara seperti di atas, bersamaan dengan itu dia hatinya tertumpah di hadapan Allah Azza Wa Jalla, dia melihat Allah dan menyadari akan pengawasan Allah, hatinya cinta kepadaNya dan mengagungkanNya sekan dia melihat Allah.
SHOLAT KHUSUK (PANDUAN TAHAP 4)
IV. PRAKTEK SHOLAT KHUSUK
Berikut ini kami akan mencoba menuntun pembaca untuk melakukan praktek shalat yang tepat dan benar dengan harapan bisa didapat kondisi khusuk sebagaimana yang dikehendaki oleh tuntunan Rasulullah dan Al Qur’an.
Siapkan hati dan fikiran untuk mengerjakan shalat, misalnya shalat Dhuhur, Asar atau Maghrib.
Ambil wuduk untuk bersuci dari hadas kecil
Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat, ruangan, kondisi dan lain sebagainya.
Berdiri tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan. Rasakan bahwa anda saat ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa penuh diseluruh jagat raya.
Takbiratul ihram
Ucapkan takbiratul Ihram sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga dan menarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna.. Letakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada.
Do’a Iftitah
Selanjutnya tarik nafas kembali perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah:
” Allahu Akbar kabiraw walhamdulilaahi katsiiro,wa subhanallahi bukhrataw wa ashiila .Allah maha besar yang maha sempurna kebesarannya, segala punji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan maha suci Allah sepanjangpagi dan petang hari ”Inni wajjahtu wajhiyalilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin Sesungguhnya aku hadapkan hati dan fikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi , dengan lurus(ber-sungguh-sungguh)dan berserah diri , dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya .Innas sholaati , wanusuki, wamahyaya , wama maati lillahi rabbil alamiin. Laa syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin.Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam, Tiada sekutu bagiNya , dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang berserah diri (muslim).”
Jika nafas yang dihembuskan perlahan sudah habis sedang bacaan iftitah belum selesai , maka tarik kembali nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang belum selesai,demikian seterusnya. Konsentrasikan hati dan fikiran pada bacaan berikut maknanya. Mulut membaca do’a iftitah, fikiran menyebut terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan do’a iftitah tersebut.
Bacaan Al-fatihah
Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca surat Al Fatihah. Konsentrasikan fikiran dan perasaan pada bacaan Al Fatihah tersebut. Ucapkan dengan lisan, terjemahkan dengan fikiran, pahami dengan hati.Rasakan setiap ayat yang dibaca , ikuti dengan visualisasi. Baca surat Al Fatihah tersebut dengan tartil dan perlahan lahan.
Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim ……bayangkan dan rasakan betapa rasa kasih sayang Allah pada kita semua.
Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin…. bayangkan betapa maha terpujinya Allah penguasa alam semesta.
Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan sifat kasih sayang Allah yang meliputi alam semesta.
Ketika membaca Maalikiyau middin ….bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu.
Ketika membaca Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’intanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan.
Ketika membaca Ihdinas shiroothol mustaqiim bayangkan jalan yang lurus, jalan yang penuh rahmat dan berkahNya. Ketika membaca Shirothol ladziina an amta alaihim, ghoiril maghdu bi alaihim , waldhoolliin ….bayangkan yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang telah mendapat rahmat dan nikmat dariNya , bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.
Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaanAlfatihah .
Bacaan surat dan ayat pilihan setelah Alfatihah
Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas hingga memenuhi ruang paru paru. Hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca ayat atau surat pilihan. Untuk menambah kekhusuan ayat pilihan bisa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang mempengaruhi kita . Misalnya menghadapi musibah dan cobaan baca surat al Ankabut 1 s/d 5. Atau Al baqarah 153-157.Untuk membangkitkan semangat perjuangan danmendapatkankarir yang lebih baik,baca surat Ali Imran 26-27, An Nur 55-56 atau Al Fath 1-4. Mengenang kehidupan akhirat baca surat al Waqi’ah, surat Al Zalzalah dan Al Qori’ah,Tentu saja ayat atau surat yang dibaca sudah dihafal berikut terjemahannya , demikian seterusnya. Usahakanhembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan ayat pilihantersebut. .
Rukuk
Tarik nafas perlahan lahan sambil rukuk dan membaca takbir. Selama ruku baca kalimat tasbih ” subhanarabbiyal adzim ….Maha suci Allah yang maha besar ” . Selama ruku dan membaca tasbih nafas dihembuskan perlahan lahan . Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan tasbih.
I’tidal
Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiridan mengucapkan kalimat ” Samiallahu liman hamidah….telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya. ”. Kedua belah tangan diangkatsampai sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan. Berdiri tegak dengan kedua belah tangan disamping kiri dan kanan, tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan dengan perlahan lahan sambil membaca : ”Robbana lakal hamdu, milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyi’ta, min syai’in ba’du…..Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu”. Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman. Hadapkan hati dan fikiran seluruhnya kepada Allah penguasa alam semesta dengan ikhlas dan tawadhu. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a .
Sujud pertama
Tarik nafas perlahan lahan sambil turun untuk sujud dan mengucapkan kalimat takbir ”Allahu akbar”. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahansambil membaca kalimat tasbih : ”Subhana rabbiyal a’la …..Mahasuci Allah yang maha tinggi ” sebanyak yang bisa dibaca. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya kalimat tasbih.Ucapkan kalimat tasbih dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan pasrah kepadaNya. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya ucapan tasbih. Lama sujud tergantung kekuatan nafas dan jumlah kalimat tasbih yang dapat diucapkan. Rasakan suasana yang betul betul relaks dan pasrah padaNya.
Duduk Iftirash
Tarik nafas perlahan lahan sambil duduk dari sujud denganmengucapkan kalimat takbir. Ketika duduk Iftirashhembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca do’a :” Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’afinii, wa’fu’annii …….Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi nkeburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, sehatkan aku, ma’afkan aku…”. Ucapkan do’a dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlasdan penuhperasaan, jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam do’a ini, rasakan getaran dari setiap kalimat do’a yang diucapkan. Ini adalah do’a untuk kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan do”a ini anda tidak akan menderita, gelisah, tertekan , bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Anda akan mendapat ampunan, rahmat danberkah, ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan ma’af dari Allah. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a.
Sujud kedua
Tarik nafas perlahan lahan sambil sujud dan mengucapkan kalimat takbir. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : Subhana rabbiyal a’la …..Maha suci Allah yang maha tinggi” . Lakukan seperti pada butir 11.Setelah selesai , lanjutkan ke rakaat kedua . Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat takbir untuk melanjutkan kerakaat kedua .
Duduk tahiyyat
Pada duduk tahiyat awal sambil menghembuskan nafas perlahan lahan baca do’a : Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah.Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad……..assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin ,Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah,Allahhumma sholli ala muhammad wa ala aali muhammad…..Salam kesalamatan semoga tetap bagi kami seluruh hamba hambaNya yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan juga kepada keluarga nabi Muhammad ” .Pada tahiyyat akhir ditambahkan kalimat :….kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammadwa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid….Sebagaiman Engkau pernah memberi rahmat kepada keluarga nabi Ibrahim, Berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah nmemberi keberkahan kepada Nabi Ibrahiim dan keluarga nya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang maha terpuji dan maha mulia ”. Jika hembusan nafas berakhir sebelum bacaan do’a selesai, tarik lagi nafas baru dan lanjutkan bacaan do’a sambil menghembuskan nafas perlahan lahan.Setelah selesai ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri nsebagai penutup seluruh kegioatan shalat.
Seluruh kegiatan shalat dilakukan dengan tenang , relaks dantidak tergesa gesa. Resapi dan hayati setiap kalimat yang diucapkan dalam shalat. Insya Allah anda akan merasakan kenikmatan langsung dalam shalat ini. Jika gerakan shalat dan pengaturan nafas anda lakukan dengan betul, anda akan merasakan hawa hangat dan nyaman diseluruh tubuh. Badan terasa lebih segar selama shalat dan sesudah melakukan shalat. Jika anda mengidap tekanan darah tinggi , insya Allah shalat seperti ini akan menurunkan tekanan darah anda.
Efek nyata shalat khusuk dalam kehidupan sehari hari
Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan menimbulkan efek yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Beberapa indikator yang dapat anda rasakan dalam kehidupan sehari hari sebagai hasil dari shalat yang benardan khusuk antara lain :
Badan terasa lebih segar dan relaks selama dan sesudah mengerjakan shalat
Anda bisa merasakan suatu perasan nikmat dan asyik ketika mengerjakan shalat, hati dan fikiran terasa relaks dan focus pada kalimat yang dibaca. Adakalanya perasaan anda terbawa hanyut oleh ayat yang dibaca hingga badan bergetar dan kadang kala anda menangis karena merasakankedahysatan Allah , kasih sayang dan azab -Nya..
Hati dan fikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimisdalam menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut , putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan.
Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah semangat dan berputus asa.
Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela danperbuatan keji lainnya
Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datangmenghadangdalam kehidupan sehari hari.
Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala.
Jika anda belum melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk, anda akan mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas. Beberapa indikator yang bisa anda amati dan rasakan jika anda belum melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.
Shalat terasa sebagai beban dan dirasakansebagai suatukegiatan yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari mengerjakan shalat
Shalat tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas, kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan.
Daya tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik lainnya.
Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Sangat takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya.
Demikianlah, mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yangkita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat denganbenar dan khusuk.
http://www.fadhilza.com/2011/12/tadabbur/panduan-shalat-khusuk.html
SHOLAT KHUSUK (PANDUAN TAHAP 3)
III. LATIHAN SINKRONISASI LISAN, FIKIRAN DAN HATI DALAM SHOLAT
Banyak orang tidak bisa khusuk dalam sholatnya, ketika mulutnya mengucapkan A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C.Namun anehnya ketika bicara melalui telepon atau Handphone dengan seseorang yang berada jauh disana semua orang bisa khusuk. Ketika mulutnya mengucapkan A, fikirannya membayangkan A dan hatinya juga merasakan A. Kebanyakan orang bisa khusuk ketika berbicara dengan seseorangmelalui telepon namun ketika bicara dengan Allah dalam sholat kebanyakan orang sulit untuk khusuk.
Agar tetap bisa khusuk ketika berbicara dengan Allah didalam sholat diperlukan latihan sinkronisasi antara ucapan , fikiran dan hati (perasaan).Selama ini sejak kecil kita diajarkan cara sholat sesuai dengan rukun sholat . Bagaimana gerakan sholat ketika berdiri rukuk, sujud. Apa kalimat yang dibaca dalam setiap gerakan sholat, apa saja yang membatalkan sholat dan lain sebagainya. Namun sedikit sekali diantara kita yang belajar dan berlatih untuk khusuk didalam sholat, bahkan kita merasa aneh jika ada orang yang mengadakan latihan sholat khusuk.
Berikut ini kami mencoba menyampaikan cara untuk melatih agar lisan, fikiran dan hati bisa sinkron dalam mengerjakan sholat hingga bisa dicapai kondisi sholat yang khusuk. Silahkan coba ikuti latihan berikut ini:
Latihan sinkronisasi fikiran dan hati
Tahap pertama anda harus melatih agar fikiran dan hati anda bisa sinkron, artinya apa yang anda fikirkan bisa dirasakan oleh hati atau perasaan anda. Perhatikan gambar berikut dibawah ini, bagaimana fikiran dan perasaan anda ketika melihat ghambar tersebut.
gurun-7hutan-192
Apa yang terbayang dalam fikiran anda ketika melihat gambar disebelah ATAS, dan apa yang terbayang dalam fikiran anda ketika melihat gambar disebelah BAWAH. Bagaimana perasaan anda ? samakah perasaan anda ketika melihat gambar disebelah ATAS dengan gambar yang ada disebelah BAWAH?.
Jika hati atau perasaan anda sudah sinkron dengan fikiran anda,maka anda akan merasakan sesuatu yang berbeda ketika memandang gambar disebelah kiri dan gambar yang ada disebelah kanan. Ketika melihat dan memperhatikangambar yang adadisebelah kiri perasaan anda menjadi tidak nyaman dan gelisah, namun ketika anda memperhatikan gambar yang ada disebelah kanan anda merasa nyaman dan gembira. Itu artinya hati dan fikiran anda sudah sinkron.
Jika perasaan anda tidak berubah ketika melihat gambar yang ada disebelah kiri dan kanan, berarti hati dan fikiran anda tidak atau belum sinkron.
Latihan sinkronisasi lisan, fikiran dan hati
Perhatikan kalimat berikut dibawah ini, baca kalimat tersebut denganperlahan lahan, bayangkan didalam fikiran apa yang dimaksud oleh kalimat tersebut. Perhatikan bagaimana perasaan anda ketika membaca kalimat tersebut merasagelisah, resah,takut atau merasa aman, nyaman, dan senangkah?
Kami tinggal dilingkungan kumuh dengan rumah yang sempit dan pengap, disertai bau busuk dari genangan air dan timbunan sampah yang menggunung disana sini.
Kami tinggal dilingkungan real eastate dengan rumah yang nyaman dikelilingi taman yang indah dan bersih.
Tiba tiba kami dikejutkan oleh seorang yang bermuka beringas menghadang dihadapan kami dengan pisau tajam berkilatterhunus ditangannya
Ketika memasuki rumah itu kami disambut oleh seorang gadis manis yang tersenyum ramah menyambut kedatangan kami.
Perahu yang kami tumpangi bergoncang kekiri dan kekanan dihempaskan ombak yang datang bergulung ditengah angin dan badai yang menggila.
Tuan rumah mempersilahkan kami menyantap hidangan yang telah tersedia dihadapan kami yang beraneka ragam dan sangat lezat cita-rasanya
Latih fikiran dan perasaan anda untuk menghayati dan merasakan kalimat yang anda ucapkan seperti tersebut diatas . Usahakan , fikiran dan perasaan anda sinkron dengan kalimat yang anda ucapkan. Intonasi dan tekanan suara anda dapat membantu anda untuk membayangkan dan merasakan apa yang dimaksud oleh kalimat tersebut.
Selanjutnya coba latih fikiran dan perasaan anda mengikuti terjemahanayat Qur’an dan bacaan sholat yang anda baca dengan intonasi dan tekanan suara tertentu.
Apabila datang suara yang memekakkan telinga. Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anaknya. Setiap orang pada harti itu mempunyai urusan yang cukup menyibukan (Abasa 33-37)
Sesungguhnya orang yang bertakwa mendapat kemenangan. Yaitu kebun kebun dan buah anggur. Gadis gadis remaja sebaya umur. Serta gelas gelas yang penuh berisi minuman. Didalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia sia dan perkataan dusta. Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang berlimpah. (An Naba31-36)
Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menjadikan langit dan bumi dengan sunguh sunguh dan aku berserah diri padaNya, dan aku bukanlah termasuk orang yang musyrik (mempersekutukan Allah) ( Doa’ iftitah)
Ya Allah ampuni aku, rahmati aku, tutupi semua keburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku hidayah dan petunjuk, beri aku kesehatan, dan maafkan aku. (doa duduk iftirash)
Jika anda telah bisa menyamakan fikiran dan perasaan anda dengan mengikuti kalimat yang anda ucapkan seperti diatas, latihlah fikiran dan perasaan untuk mengikuti semua bacaan yang anda baca dalam sholat ,tentunyadalam bahasa arab. Hati dan fikiran anda tidak akan bisa mengikuti bacaan yang anda baca dalam sholat tersebut jika anda tidak mengetahui arti dari kalimat tersebut. Karena itu untuk mencapai tingkat khusuk dalam sholat anda harus mengerti seluruh bacaan yang anda baca dalam sholat
Anda tidak mungkin bisa khusuk jika anda tidak mengerti kalimat atau bacaan yang anda baca didalam sholat. Latihan sinkronisasi bisa anda lakukan diluar sholat dengan melatih untuk membayangkan dan merasakan apa saja yang anda baca, seperti berita di surat kabar, cerpen, novel dan lain sebagainya. Kemudian coba bayangkan dan rasakan setiap ayat Qur’an yang anda baca, ini bisa dilakukan dengan melaksanakan tadabbur Qur’an seorang diri atau berjamaah.
Melatih sinkronisasi pendengaran dengan fikiran dan hati
Ketika shalat berjamaah kita mendengarkan bacaan yang dibaca oleh Imam shalat, sebagai makmum kita harus fokus pada apa yang dibaca oleh Imam. Dengarkan , perhatikan dan hayati semua bacaan yang dibaca oleh Imam itu sebagaimana diingatkan Allah dalam surat al Al a’raaf ayat 204 :
204. Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (Al A’raaf 204).
Sinkronisasi antara pendengaran , fikiran dan hati bisa dilakukan dengan mendengarkan ayat suci Al Qur’an berikut terjemahannya seperti berikut dibawah ini
SURAT AL ZALZALAH
Perhatikan dan hayati bacaan surat al Zalzalah diatas, bayangkan didalam fikiran apa yang dimaksud oleh ayat tersebut diatas , bayangkan ketika bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, bayangkan ketika bumi memuntahkan semua isi perutnya, rasakan dengan hati keadaan yang dibayangkan itu
SURAT AL QORIAH
Perhatikan dan hayati bacaan surat Al Qoriah diatas, bayangkan didalam fikiran apa yang dimaksud oleh ayat tersebut , bayangkan bagaimana keadaan orang yang panik berlarian kesana kemari ketika terjadi peristiwa kiamat,. Bayangkan bagaimana gunung gunung dihancurkan hingga menjadi debu yang beterbangan , Bayangkan orang orang yang berbahagia karena timbangan amalnya yang cukup, dan bayangkan orang yang dihalau kedalam api neraka yang panans membakar, rasakan dengan hati keadaan yang dibayangkan itu
SUMBER : http://www.fadhilza.com/2011/12/tadabbur/panduan-shalat-khusuk.html
SHOLAT KHUSUK ( PANDUAN TAHAP 2)
II. LATIHAN SHOLAT KHUSUK
Selama ini mungkin kita mengerjakan sholat hanya sekedar memenuhi kewajiban pada Allah untuk mengerjakan sholat sebanyak lima kali sehari semalam. Sholat terasa sebagai kewajiban dan beban yangterkadang dikerjakandengan rasamalas. Ketika sholat fikiran melayang kemana mana memikirkan hal yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan sholat tersebut, hati juga gelisah ingin cepat selesai. Setelah selesai sholat rasanyaingin segera bergegas meninggalkan sajadah , melanjutkan pekerjaan yang terbengkalai.
Itulah kondisi yang banyak dirasakan umat Islam dewasa ini dalam mengerjakan sholatnya, jauh dari kriteria khusuk. Ini merupakan masalah besar bagi umat Islam. Orang yang tidak beres sholatnya tentu saja kehidupannya juga tidak beres . Mungkin ini salah satu sebab mengapa umat Islam tidak bisa berjaya, padahal dalam azan selalu dikumandangkan “ hayya alassholah…hayya alalfalaah…mari kita dirikan sholat ….mari kita raih kemenangan”
Untuk memperbaiki mutu kehidupan umat Islam makayang utama diperbaiki adalah mutu sholatnya. Orang yang sholat dengan khusuk dan benar mustahil akan ditimpa kehidupan yang sempit, sulit, tertindas dan tertekan. Allah menjanjikan kemenangan, keberuntungandan kejayaan bagi orang yang khusuk dalam sholatnya sebegaimana disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 1-2
Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman2. Yaitu orang-orangyang khusuk dalam sholatnya
Untuk memperbaiki mutu sholat dibutuhkan latihan yang serius dan sungguh sunguh. Merubah suatu kebiasaan yang sudah dikerjakan selama bertahun tahun bukanlah perkara mudah. Kita tidak akan bisa melakukan sholat khusuk hanya dengan belajar dan berlatih selama satu hari saja. Kita harus melatih unsur dhohir dan bathin kita untuk melakukan sholat dengan khusuk. Bagaimana melakukan gerakan sholat dengan tenang, tertib dan tidak tergesa gesa. Bagaimana menikmati setiap gerakan sholat dengan tenang dan relaks. Bagaimana mensinkronkan fikiran dan hati agar fokus pada bacaan yang dibaca dalam sholat. Semua itu butuh latihan yang serius dan sungguh sungguh. Kita bisa saja mengikuti latihan sholat khusuk satu atau dua hari. Namun itu baru sebatas penguasaan ilmunya saja. Untuk dapat melakukan sholat dengan khusuk dan benar kita harus melatih ilmu yang sudah didapat itu dengan sungguh sungguh.
Gerakan dan bacaan sholat (unsur Dhohir)
Gerakan sholat meliputi kegiatan berdiri, rukuk, sujud dan duduk. , dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Agar gerakan sholat bisa dilakukan dengan tenang dan tidak tergesa gesa perlu dilakukan pengendalian gerak dengan pengaturan napas dalam sholat.
Napas yang dalam dan teratur memberikan rasa nyaman dan tenang sehingga mencegah kita melakukan gerakan yang tergesa gesa. Napas yang dalam dan teratur juga akan meningkatkan kadar oxigen didalam darah, sehingga badan terasa lebih nyaman dan segar ketika mengerjakan sholat. Rasa nyaman, tenang, segar dan relaks menyebabkan fikiran dan hati bisa lebih fokus pada bacaan atau kalimat yang dibaca didalam sholat.
Pengaturan napas sudah dimulai sejak takbiratul ihram , tarik napas dalam sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga dan membaca kalimat takbir. Kemudian hembuskan napasperlahan sambil kedua belah tangan diturunkan dan diletakan diatas perut. Selanjutnya dengan tenang tarik kembali napas perlahan memenuhi rongga dada kemudian hembuskan perlahan sambil membacado’a iftitah dan dilanjutkan dengan pembacaan al Fatihah dan ayat Qur’an. Jika napas sudah habis dihembuskan sedang bacaan belum selesai tarik kembali perlahan lahan hingga penuh kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang belum selesai, demikian seterusnya.
Pengaturan napas juga dilakukan ketika ruku, itidal, sujud, dan duduk . Pada dasarnya lakukan pernapasan yang tenang dan dalam. Tarik napas hingga paru paru penuh sempurna dan hembuskan napas perlahan hingga kosong sempurna. Pengaturan napas ini tidak termasuk rukun sholat, ini hanya salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan dan mencegah dari gerakan yang tergesa gesa dalam sholat. Umumnya manusia bersifat tergesa gesa dan selalu ingin cepat selesai dari sholatnya. Orang yang khusuk sholatnya merasakan kenikmatan dalam sholat hingga kadang kala ia melakukan sholat lebih lama dari kebanyakan orang. Rasulullah ketika sholat satu rakaat adakalanya membaca satu surat Al Baqarah, kemudian rukuk dan sujud beliau sama lamanya dengan waktu berdirinya.
Pengaturan napas dalam shalat dimaksudkan agar shalat bisa dilakukan dengan tenang dan khusuk , tidak dilakukan dengan terburu buru dan tergesa gesa seperti yang diperlihatkan pada video berikut dibawah ini .
SHALAT EKSPRESS SENDIRI
SHALAT EKSPRESS BERJAMAAH
Sinkronisasi fikiran, hati dan lisan (Unsur bathin)
Pada umumnya kebanyakan orang ketika sedang mengerjakan sholat fikirannya melayang kemana mana, fikiran dan hatinya tidak fokus pada bacaan yang dibaca.Keadaan seperti inilah yang harus kita benahi bersama.
Hal pertama yang perlu dibenahi adalah setiap orang harus mengerti bacaan yang dibacanya dalam sholat.
Bacaan standar seperti alfatihah, do’a iftitah, bacaan ketika rukuk dan sujud, do’a i’tidal, duduk iftirosh dan tasyahud harus dihapal dan dimengerti artinya. Selanjutnya latih fikiran dan hati untuk fokus pada ayat yang dibaca.
Mengerti dan paham setiap ayat dan kalimat yang diucapkan dalam shalat merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan kondisi khusuk dalam shalat. Kondisi khusuk mustahil bisa dicapai jika orang yang mengerjakan shalat tidak mengerti apa yang dibaca dan diucapkan didalam shalat tersebut.
Latihan Sinkronisasi fikiran dan hati untuk fokus pada bacaan yang diucapkan atau didengar bisa dilakukan diluar sholat dengan melakukan tadabbur Qur’an atau dzikir pernapasan asmaulhusna.
Dengan sering melakukan tadabbur Qur’an dan melakukan membiasakan berdzikir didalam hati , fikiran dan perasaan terlatih untuk fokus pada bacaan atau kalimat yang dibaca atau didengar.
SHOLAT KHUSUK (PANDUAN TAHAP 1)
SHOLAT KHUSUK (PANDUAN TAHAP 1)
SEBUAH BLOG YANG SANGAT BAGUS MENGENAI PANDUAN SHOLAT KHUSUSK YANG DI ASUH OLEH USTAD FADHIL...ZA.http://www.fadhilza.com/2011/12/tadabbur/panduan-shalat-khusuk.html, SILAHKAN MENGIKUTI PANDUANNYA
I. DASAR SHOLAT KHUSUK
sholat-1Sholat adalah ibadah yang diwajibkan Allah bagi umat Islam , minimal dilakukan 5 kali sehari semalam. Sholat yang dilakukan dengan tepat,benar dan khusuk memberikan efek positip bagi jasmani dan rohani seseorang. Sebaliknya sholat yang dilakukan tidak dengan tepat dan benar ,tidak akan memberikan efek yang berarti bagi jasmani maupun rohani yang bersangkutan.
Rasulullah mengingatkan dalam salah satu hadist dari Amar bin Yasir ra ia mendengar Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya seseorang yang selesai dari sholatnyaia tidak mendapatkan pahala kecuali hanya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan,sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga dan seperdua shalatnya itu” ((Abu Dawud).
Hadist diatas menggambarkan kondisi sholat kebanyakan orang, mereka mengerjakan sholat tapi tidak mendapat manfaat dari sholatnya itu selain hanya sepersepuluh atau lebih dan kurang dari itu. Hal itu terjadi karena tingkat kekhusukan yang berbeda. Allah menilai sholat seseorang dari kekhusukannya, banyak orang yang mengerjakan sholat namun dilakukan hanya sekedar memenuhi kewajiban dan dilaksanakan tidak dengan khusuk. Allah mengingatkan dalam salah satu hadist Qudsi
. Allah ‘Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): “Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku.” “Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya.” (HR. Ad-Dailami)
Dalam hadist lainya Rasulullah juga mengingatkan :
. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu’ sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu’. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Sholat yang dilakukan dengan Khusuk dan benar akan memberikan efek positip pada jasmani, rohanidan kehidupan sehari hari yang segera bisa dirasakan didalam sholat maupun setelah selesai sholat antara lain:
Gerakan sholat yang benar akan memperbaiki aliran darah dan memperbaiki metabolisme tubuh.
Bernapas dalam dan teratur didalam sholat akan meningkatkan kadar oxigen didalam darah
Gerakan rukuk, sujud dan berdiri yang dilakukan dengan tenang dan perlahan , memberikan suasana relaks pada tubuh
Doa yang dibaca didalam sholat akan memberikan dampak positip bagi kesehatan dan kebugaran tubuh (Do,a al Fatihah dan duduk iftirash)
Dalam jangka panjang tubuh menjadi sehat, kuat dan memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan berbagai penyakit medis dan non medis.
Doa yang dibaca dalam sholat memberi efek positip bagi jalan hidup antara lain dimudahkan semua urusannya, dijauhkan dari berbagai kesialan dan kemalangan, dicukupkan semua hajat dan kebutuhannya, dilindungi dari berbagai bahaya , fitnah dan kejahatan mahluknya yang terlihat maupun tidak terlihat.
Dampak positip pada rohani antara lain memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai musibah, bencana dan kesulitan yang datang menghadang.
Memiliki sifat optimis dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai hal
Bebas dari perasan tertekan dan stres yang berkepanjangan
Semua hal diatas adalah efek yang langsung bisa dirasakan dalam kehidupan sehari hari. Orang yang lalai dan tidak khusuk sholatnya tidak akan merasakan efek seperti tersebut diatas. Orang yang tidak beres sholatnya maka kehidupannyapun tidak akan beres pula. Berapa banyak orang yang sholat namun hidupnya tetap kalut,dihimpit berbagai masalah, mulai dari masalah kesehatan, keluarga, ekonomi dan hidup bermasyarakat. Carut marut dan berbagai kesulitan hidup yang dialaminya itu menggambarkan keadaan sholat yang dilakukannya.
Orang yang tidak beres sholatnya didunia akan mengalami berbagai kesulitan demikian pula diakhirat ia akan menghadapi kondisi yang lebih parah lagi. Rasulullah mengingatkan dalam salah satu hadistnya
Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR An Nasaa’i dan Tirmidzi)
Orang yang beres sholatnya akan mendapat keuntungan akhirat antara lain:
Menerima kitab catatan amal dari arah kanan
Dihisab dengan hisab yang mudah
Tubuhnya dipenuhi dengan cahaya yang menerangi sekitarnya dipadang mahsyar
Memiliki wajah putih berseri dihari berbangkit
Melewati jembatan ashirat secepat kilat
Dimasukan kedalam taman syurga dan mendapat penyambutan penghormatan dari para malaikat penjaga syurga.
Orang yang menyia- nyiakan dan tidak beres sholatnya akan mendapatkan kerugian antara lain :
·Menerima kitab amalan dari arah belakang
·Dihisab dengan hisab yang sulit
·Ditempatkan ditempat yang sulit dipadang mahsyar
·Wajahnyahitam legam murampenuh kegelapan
·Melewati ashirat dengan susah payah , bahkan terperosok kelembah neraka
·Dilemparkan kedalam Neraka yang panas membara, diberi makan pohon zaqum (duri) dan diberiminum air yang mendidih dan nanah.
Orang yang khusuk dan benar shalatnya juga akan merasakan manfaat shalat yang banyak dalam kehidupan didunia ini, antara lain
Dimudahkan semua urusannya didunia ini oleh Allah
Selalu mendapatkan solusi yang tepat bagi berbagai masalah yang dihadapi
Terbebas dari rasa gelisah, cemas, kuatir dan stress berkepanjangan
Diberi rasa aman, nyaman dan tentram dalam kehidupan rumah tangganya
Dicukupkan semua hajat dan kebutuhan hidupnya
Dilindungi Allah dari ancaman dan kejahatan orang yang dengki dan berniat buruk
Diangkat derajatnya oleh Allah
Dilindungi dari kepapaan, kemiskinan dan kemelaratan hidup
dan banhyak lagi manfaat lainnya yang tidak terhitung
Kriteria sholat khusuk
Bagaimanakah sholat yang khusuk dan benar? Inilah pertanyaan yang umum muncul dibenak setiap orang . Selama ini kita hanya mendapat pelajaran tentang rukun dan syarat syahnya sholat. Kita tidak diajarkan cara bagaimana agar sholat dengankhusuk dan benar. Sebagian besar umat Islam merasakan sholat hanya sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Mereka menyangka sholat itu adalah untuk kepentingan Allah, bukan untuk kepentingan dirinya. Kadang kala mereka melakukan sholat dengan malas dan rasa terpaksa. Mereka sholat sekedar memenuhi kewajiban agama saja.
Sholat yang khusuk adalah sholat yang dilakukan dengan sungguh sunguh penuh kesadaran dalam rangka mengabdi pada Allah. Sholat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Khaliknya. Orang yang khusuk menyadari bahwa sholat bukanlah kebutuhan Allah kepada manusia ,tapi merupakan kebutuhan manusiakepada Allah. Orang yang khusuk berdialog dengan Allah didalam sholatnya mengadukan berbagai masalah dan persoalan yang dihadapinya. Sholat adalah sarana untuk beridialog yang disediakan Allah bagi seorang hamba yang membutuhkanNya.Karena itu Allah melarang seseorang mengerjakan sholat dalam keadaan mabuk , hingga ia mengerti apa kalimat yang diucapkannya didalam sholat, sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 43:
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,….(An Nisa 43)
Kondisi khusuk bisa dicapai apabila apa yang diucapkan, difikirkan dan dirasakan bisa sama. Kebanyakan orang ketika shalat antara ucapan , fikiran dan hatinya tidak sama atau tidak sinkron. Lisannya mengatakan A fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C. Tapi anehnya ketika berbicara melalui HP atau telepon semua orang bisa khusuk. Lisannya mengucapkan A, Fikirannya membayangkan A dan hatinya merasakan A pula. Contoh kondisi khusuk itu ternyata ada pada orang yang sedang berbicara melalui HP. Ia bisa berbicara dengan khusuk walaupun lawan bicaranya tidak terlihat.
Jadi sebenarnya khusuk itu mudah karena setiap orang bisa khusuk ketika berbicara melalui HP, berarti seharusnya setiap orang juga bisa khusuk berbicara dan berdialogh dengan Allah ketika sedang shalat. Kunci utamanya adalah mengerti apa yang diucapkan dan dibaca dalam shalat itu. Jika seseorang tidak paham dan tidak mengerti apa yang dibacanya didalam shalat, mustahil baginya untuk nencapai tingkat khusuk.
Unsur dhohir dan bathin dalam sholat
Pelaksanaan sholat melibatkan unsur dhohir (jasmani)dan unsur bathin(rohani) . Unsur dhohirseperti sikap tubuh, gerakan dan bacaan sholat adalah unsur fisik yang bisa diamati dengan panca indra. Unsur bathinseperti fikiran dan hati adalah unsur kegiatan sholat yang tidak bisa diamati dengan panca indra. Bagian dhohir dari orang yang sholat dapat diamati denganpanca indrasebagaimanadisebutkan dalam hadist berikut ini:
Dari Ummi Ruman ra, ibunda Aisyah ra berkata:”Abu Bakar as sidiq melihat aku ketika akusholat, kadang kadang aku berdiri condong kekiri, kadang kadang kekanan( melihat hal itu) Maka Abu bakar as Sidiq ra menghardikku dengan keras sehingga hampir saja aku membatalkan sholatku. Lalu beliau berkata “ Aku dengar Rasulullah bersabda”Jika seseorang berdiri dalam sholat maka ia harus mendiamkan (menjaga anggota badannya jangan sampai bergerak gerak seperti bergeraknya orang yahudi. Karena berdiam tanpa bergerak gerak dalam sholat termasuk kesempurnaan sholat”. (Hakim, Turmidzi)
Bagian dhohir seperti gerakan berdiri, rukuk, sujud dan duduk telah diatur dalam rukun sholat. Gerakan yang dilakukan diluar gerakan yang telah ditetapkan dalam rukun sholat dapat membatalkan sholat. Bacaan yang dijaharkan juga termasuk bagian dhohir yang dapat diamati.
BagianBathin yang berupa gambaran (bayangan) fikiran dan bisikan atau perasaan hati merupakan unsur bathin yang tidak bisa diamati oleh panca indra. Unsur bathin ini merupakan bagian utama dari sholat khusuk. Keberhasilan sholat seseorang ditentukan oleh unsur bathin ini. Unsur bathin inilah yang mendapat tegoran Allah dalam surat An Nisa ayat 43 diatas.
Orang yang khusuk dalam sholatnya , fikiran dan hatinya fokus pada bacaan yang diucapkan dalam sholat. Sedang orang yang tidak khusuk gambaranfikiran , perasaan hati dan ucapannya berjalan sendiri sendiri (tidak fokus dan sinkron). Pada orang yang khusuk ketika mulutnya membaca A, maka fikirannya membayangkan A dan hatinya merasakan A pula. Pada orang yang tidak khusuk ketika mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C.
Kebanyakan orang tidak bisa khusuk dalam sholatnya, dimana ketika mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C. Anehnya ketika berbicara dengan seseorang melalui handphone ia baru bisa khusuk, ketika mulutnya mengatakan A, maka fikirannya membayangkan A dan hatinya juga merasakan A pula.
Untuk mendapatkan sholat khusuk sebagaimana yang dikehendaki Rasulullah kita harus mampu mengendalikan unsur dhohir dan bathin dari sholat yang kita lakukan. Gerakan dan bacaan sholat dilakukan dengan tenang ,tu’maninah tidak tergesa gesa mengikuti rukun sholat yang telah diajarkan Rasulullah. Fikiran dan hati difokuskan pada kalimat yang dibaca dalam sholat, tentu saja kita harus mengerti setiap kalimat dan bacaan yang kita baca didalam sholat. Jika tidak mengerti tentu sulit sekali untuk memfokuskan fikiran dan hati pada kalimat yang dibaca tersebut.
Selasa, 11 Juni 2013
DAHSYATNYA KEKUATAN BASMALAH
DAHSYATNYA KEKUATAN BASMALAH
SUMBER : http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=16277
SEMOGA BERMANFAAT,
Dalam bab ini ada dua pembahasan. Pembahasan pertama, sebagai pengantar bagi kita untuk memahami dahsyatnya kalam Allah secara umum. Yang tidak lain adalah ialah gambaran keagungan al-Quran itu sendiri. Sebab yang kita bahas kali ini adalah salah satu dari ayat Allah yang Maha Agung, yaitu Basmalah . Adapun pembahasan yang kedua berisi dahsyatnya kekuatan Basmalah, yang digali dari hadits-hadits Rasul s.a.w yang menjelaskan tema tersebut. Penulis berusaha untuk menggalinya dari sumber yang shahih dan menjelaskan kedudukan haditsnya semaksimal mungkin. Sehingga point-piont yang menjelaskan dahsyatnya kekuatan Basmalah tidaklah mengada-ada, tapi memang benar adanya.
III.1 Keagungan Kalamullah
Al-Quran adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, diturunkan pada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dengan lafadz berbahasa Arab, tertlis dalam mushhaf membacanya adalah suatu ibadah, dinukil secara mutawatir, dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Allah berfirman “Dan al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruhul al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad saw) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. as-Syu’ara’: 192-195).
Kita bisa mendapat gambaran dari keagungan Al-Quran melalui firman Allah, “Dan sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini pada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya pada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (QS. Al-Hasyr: 21)
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Al-Quran adalah kesembuhan yang sempurna dari segala macam penyakit hati dan badan, penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak semua orang ahli dan diberi kemampuan untuk mendapat kesembuhan dengan Al-Quran. Bila ada orang yang sakit mau berobat dengannya, lalu dia menjadikan Al-Quran untuk kesembuhan penyakitnya dengan kejujuran hati dan keimanan penuh, serta keyakinan yang mantap dengan memenuhi syarat-syaratnya, maka ia ialah obat yang tiada bandingannya. Bagaimana mungkin penyakit tidak akan luluh dengan Al-Quran yang ialah kalamullah Tuhan langit dan bumi? Seandainya diturunkan ke sebuah gunung, niscaya akan luluh lantak. Dan kalau diturunkan ke bumi, niscaya akan terbelah. Tidaklah ada penyakit entah itu penyakit hati atau badan kecuali dalam Al-Quran ada jalan untuk meraih obatnya atau proteksinya bagi orang yang diberi Allah kepahaman terhadap kitab-Nya. Allah telah berfirman, “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan padamu al-Kitab (Al-Quran) sedang dia dibacakan pada mereka? Sesungguhnya dalam (Al-Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-Ankabut: 51). Barangsiapa yang tidak bisa disembuhkan dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan memberinya kesembuhan. Dan barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan mencukupinya.” (Kitab at-Thibbun Nabawi: 352)
Al-Harits al-A’war berkata: “Saat aku lewat masjid, aku menjumpai banyak manusia asyik berbincang-bincang. Lalu aku ke rumah Ali bin Abi Thalib dan memberitahunya apa yang aku lihat.” Ali bertanya: “Mereka berbuat seperti itu?” Aku menjawab: “Ya.” Ali berkata: “Aku pernah mendengar Rasul bersabda: ‘Ketahuilah! Nanti akan terjadi fitnah.’ Lalu aku bertanya pada Rasul: ‘Apa kiatnya untuk menghindari fitnah itu wahai Rasul?’ Rasul menjawab, ‘Kitab Allah (Al-Quran) di dalamnya ada berita orang-orang sebelum kamu dan berita orang-orang sesudah kamu, di dalamnya juga ada hukum yang berlaku untuk kalian semua, juga ada keutamaan yang sangat banyak. Barangsiapa yang mengacuhkannya sebab sombong, maka Allah akan memusuhinya. Barang siapa yang mencari petunjuk selain darinya, maka Allah akan menyesatkannya. Dialah tali Allah yang sangat kuat, dialah pengingat yang sangat bijak, dialah jalan yang lurus. Hanya dengan mengikuti Al-Quran hawa nafsu tidak akan tersesat, dan lidah tidak akan tergelincir. Orang-orang alim tidak akan merasa kenyang dengannya. Isinya tidak akan rusak sebab banyaknya hujatan. Keajaiban dan keagungannya tidak akan habis. Hanya Al-Quran-lah yang membuat jin saat selesai mendengar berkata:
“Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk pada jalan yang benar, lalu kami beriman padanya.” (QS.al-Jin: 1-2). Siapa yang berfatwa atas dasarnya, pasti benar fatwanya. Siapa yang mengamalkannya, pasti diberi pahala. Siapa yang menentukan hukum dengannya, pasti adil keputusannya. Siapa yang mengajak (orang lain) padanya, pasti mendapat jalan yang lurus. Camkanlah itu wahai A’war!” (HR. Tirmidzi).
Rasul s.a.w bersabda, “Keutamaan kalam (perkataan) Allah atas perkataan seluruh makhluk seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id)
III.2 Dahsyatnya Kekuatan Basmalah
Basmalah adalah bagian dari ayat yang ada dalam Al-Quran, ia ialah kalam Allah yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Tentunya tidak akan sama dengan perkataan manusia. Mungkin sebab minimnya pemahaman kita seputar makna Basmalah atau tidak tahunya kita akan kedahsyatan fungsinya, sehingga kita menyepelekan bacaan tersebut. Atau sewaktu kita membacanya tidak merasakan nuansa yang religious dan juga tidak merasakan kehadiran Allah bersamanya. Sebabnya, saat kita lupa membaca Basmalah di setiap memulai aktifitas dan kegiatan, kita tidak merasa ada sesuatu yang kurang atau ganjil. Padahal kalau kita simak bagaimana terjadinya perubahan fenomena alam saat Basmalah itu turun, kita akan menjumpai betapa dahsyatnya kalimat Basmalah tersebut. Dan betapa pentingnya kalimat itu untuk diucapkan saat memulai segala aktifitas. Simaklah yang dikemukakan shahabat Rasul s.a.w di bawah ini yang menceritakan terjadinya perubahan alam saat turun ayat Basmalah!
Jabir bin Abdullah berkata: “Saat Bismillahir rahmanir rahim turun, mendung tebal bergeser dan bergerak ke arah timur dan angin pun terhenti, air laut bergelora dan bergelombang, hewan-hewan mendengarkannya dengan seksama, dan syetan-syetan dilempari bintang dari arah langit. Dan Allah bersumpah dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, bahwa tidaklah sesuatu dinamakan dengan menggunakan nama-Nya kecuali Allah akan memberkahinya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/22 dan Fathul Qadir: 1/18).
Lalu Aisyah menguatkan apa yang dinyatakan Jabir di atas dengan perkataannya: “Saat Saat Bismillahir rahmanir rahim turun, bergetarlah gunung-gunung, sampai para penduduk Mekkah mendengar gemuruhnya. Mereka berkata ‘Muhammad telah menyihir gunung-gunung’. Lalu Allah mengirim mendung tebal hingga menaungi para penduduk Mekkah. Lalu Rasul s.a.w bersabda, ‘Barangsiapa membaca Basmalah dengan keyakinan yang mantap, maka gunung-gunung akan bertasbih bersamanya, hanya saja dia tidak mendengar suara tasbihnya sama sekali.” (HR. Abu Na’im dan ad-Dailami)
Berikut ini beberapa riwayat yang menjelaskan dahsyatnya lafadz Basmalah bila diucapkan oleh seorang mukmin dengan hati yang khusus dan yakin, sehingga ia bisa merasakan kebesaran Allah dan membenarkan sabda Rasul-Nya.
1. Melemahkan Kekuatan Syetan dan Mengecilkan Bentuknya
Apakah Basmalah bisa membuat syetan loyo dan mengecil? Pertanyaan seperti itu selalu timbul bila kita tidak tahu keagungan dan untaian lafadz Basmalah , dan juga tidak menyadari siapa yang memiliki lafadz tersebut. Jangankan syetan yang lemah dan pengecut, gunung yang besar dan kokoh pun luluh lantak bila diturunkan Al-Quran padanya. Sebabnya, marilah kita simak dengan seksama dan kita pahami dengan kaca mata keimanan kita, apa sabda Rasul s.a.w berikut ini agar keraguan yang masih menyelimuti hati kita cepat sirna.
Dari Walid Abdul Malih, dari seorang lelaki ia berkata: “Aku pernah dibonceng Rasul di atas keledainya. Saat keledai itu tersandung, aku berkata: ‘Celakalah syetan!’ Rasul bersabda, ‘Janganlah berkata seperti itu sebab syetan akan membesar sampai sebesar rumah lalu berkata : ‘Aku telah membantingnya dengan kekuatanku’. Akan tetapi bacalah Bismillah , sebab bila kamu baca itu (Bismillah) ia akan mengecil hingga sekecil lalat.” (HR. Abu Daud dan Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Oleh sebab itu janganlah selalu mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita atau musibah besar yang ada dengan ulah dan rekayasa syetan. Apalagi sampai meyakini bahwa syetanlah sebagai pelaku utamanya. Sebab perbuatan seperti itu bisa menafikan kekuasaan Allah sebagai pengatur jagat raya ini atau paling tidak kita termasuk orang yang menduakan Allah bila berkeyakinan seperti itu. Justru kita harus mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, yang bisa mendekatkan diri kita pada Allah dan semakin takut dengan adzab-Nya.
2. Membuat Syetan Muntah-Muntah
Pernah melihat syetan muntah-muntah? Belum? Sama dong, Memang syetan yang berasal dari jin tidak bisa kita lihat bentuk aslinya. Tapi sifat dan tabiat mereka hampir sama dengan sifat manusia. Mereka bisa marah, sedih, senang atau gembira. Mereka juga makan dan minum dan terkadang mereka juga bisa muntah-muntah. Dan tahukah Anda bacaan apa yang bisa membuat syetan muntah-muntah? Bacaan tersebut adalah Basmalah. Bila seseorang lupa membaca Basmalah di permulaan makan, lalu ingat di tengah-tengahnya atau menjelang akhirnya, lalu membaca Basmalah , maka syetan akan memuntahkan apa yang telah dimakannya bersama orang tersebut. Inilah informasi keghaiban yang bisa kita ketahui dari sabda Rasul s.a.w sebagai berikut.
Umaiyah bin Makhsyi berkata: “Saat Rasul s.a.w sedang duduk, ada seorang laki-laki sedang makan dan tidak baca Bismillah sampai makannya hampir habis hanya tinggal satu suapan. Lalu saat dia menyuapkan suapan itu ke mulutnya, dia membaca: ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan nama Allah di awal dan di akhirnya). Lalu tertawalah Rasul s.a.w, lalu bersabda, ‘Syetan masih terus makan bersamanya, tapi saat dia membaca Bismillah , syetan pun langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya.’” (HR. Abu Daud).
3. Memblokir masuknya Syetan ke Rumah
Banyak orang yang salah kaprah dalam mengambil solusi atau salah langkah dalam mengambil sikap, saat ingin membentengi rumahnya dari gangguan syetan. Ada yang menanam jimat dalam area pekarangannya, menempel rajah dalam rumahnya atau memanggil ‘orang pintar’ dan dukun untuk memasang pagar ghaib. Padahal pagar ghaib yang mereka lakukan tidak sesuai dengan tuntunan Rasul s.a.w, alias menyimpang dan sesat.
Sebetulnya setiap muslim bisa melakukan sendiri untuk membentuk pagar ghaib bagi rumahnya dengan cara yang islami, tidak usah mendatangkan mereka (dukun-dukun). Dan pagar ghaib yang ditawarkan Islam sangat sederhana, tidak butuh sesajen atau tumbal atau pun gerakan-geraan silat dan mantera-mantera. Yang dibutuhkan hanyalah keyakinan kita yang mantap terhadap keagungan dan kekuasaan Allah, serta keikhlasan yang tulus saat melakukannya. Yaitu dengan membaca Basmalah saat masuk rumah atau menutup pintu, niscaya syetan akan terblokir dan terhalang untuk masuk rumah kita. Seperti sabda Rasul s.a.w dalam hadits berikut,
Rasul s.a.w bersabda, “…Dan tutuplah pintu kalian seraya membaca Bismillah, sebab syetan tidak akan mampu membuka pintu yang tertutup (dengan baca Bismillah) …”. (HR. Bukhari dan Muslim),
4. Memproteksi Diri dari Gangguan Syetan Sepanjang Hari
Syetan adalah musuh utama hamba-hamba Allah yang beriman. Dan mereka akan selalu menggoda dan mengganggu hamba-hamba-Nya sampai hari qiamat. Tapi para manusia ada yang menyadari hal itu, lalu membentengi diri mereka dari gangguan syetan. Dan ada juga yang tidak menyadarinya sehingga mereka menjadi sasaran tembak yang mudah dibidik. Bahkan ada dengan sadar atau tidak, malah menjadikan syetan sebagai teman dan pengawal hidupnya.
Orang yang berakal sehat pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membentengi dirinya dari musuh-musuhnya, termasuk syetan. Dan Islam telah mengajarkan pada para pemeluknya bagaimana cara membentengi secara benar. Tidak dengan benda-benda keramat atau jimat-jimat sesat. Apalagi dengan mendatangi dukun-dukun yang notabene mereka adalah agen-agen syetan di bumi ini. Perbentengan diri yang diajarkan Rasul s.a.w sangatlah mudah, dengan membaca doa-doa di waktu pagi dan sore. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasul s.a.w adalah Basmalah ditambah lafadz lain sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan berikut ini.
Utsman bin Affan berkata: “Saya mendengar Rasul s.a.w bersabda, ‘barang yang membaca doa ini disaat sore tiba: ‘Dengan nama Allah (Bismillah), yang dengan (nama)-Nya tidak akan bisa membahayakan sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (tiga kali), maka ia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai pagi hari. Dan barangsiapa yang membacanya di sore hari, maka ia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan al-Albani).
5. Perisai Diri dari Kerajaan yang Ada di Luar Rumah
Sering kita membaca kabar di media cetak atau menyaksikan berita di televise, atau pun mendengar dari penuturan teman akan banyaknya kejahatan dan tindakan kriminalitas di jalan-jalan. Ada yang bentuknya kriminalitas murni dengan menggunakan tenaga manusia saja, dan ada juga kriminalitas yang melibatkan jin atau syetan dengan memakai ilmu hitam atau sihir. Kedua kejahatan tersebut pelakunya adalah syetan, syetan yang berasal dari golongan jin dan syetan dari golongan manusia. Atau memang hasil kolaborasi dan kerja sama antara keduanya.
Rasul s.a.w telah mengajarkan pada kita suatu doa yang bisa menjadi perisai diri yang ampuh dari berbagai macam kejahatan yang ada Insya Allah diri kita akan senantiasa dalam penjagaan Allah dari hal-hal yang tidak kita inginkan saat kita berada di luar rumah. Dengan membaca Basmalah dan doa yang telah diberitahukan Rasul s.a.w pada kita dalam hadits berikut, insya Allah kita akan aman dari segala macam gangguan yang ada di luar rumah. Bacaan tersebut kit abaca saat keluar dari rumah.
Anas bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca: Bismillah , aku bertawakkal pada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah”, maka dikatakan padanya: ‘Kamu telah tercukupi dan terlindungi’, dan syetan pun akan menjauh darinya’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).
6. Menutup Penglihatan Jin
Bila ingin menutup penglihatan manusia kita bisa menutup matanya dengan telapak tangan, kain yang tebal atau diberi kacamata seperti kacamata kuda. Agar mata mereka tidak jelalatan dan liar. Kalau tidak begitu kita harus menutup aurat kita dengan kain yang tidak transparan dan juga tidak ketat. Dan bila kita ingin menanggalkan pakaian, maka kita harus mencari tempat yang tertutup dan tidak tembus pandang. Dengan itu aurat kita akan terlindung dari mata manusia.
Tapi bagaimana kalau kita ingin menutup pandangan jin, agar aurat kita tidak menjadi tontonan yang gratis bagi mereka? Sebab mereka selalu mengikuti kita di mana saja, termasuk saat dalam kamar atau bilik dan ruangan tertutup. Islam telah mengajarkan kita cara untuk menutup penglihatan jin, terutama saat kita menanggalkan pakaian atau mandi di kamar mandi, yaitu dengan membaca Basmalah .
Anas bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca: “Bismillahi ladzi la ilaha illa huwa (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnus Sunni)
Ali bin Abi Thalib juga berkata: Rasul s.a.w bersabda: “Sebagai penutup aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat memasuki WC atau toilet adalah membaca Bismillah”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani).
7. Melindungi Generasi dari Gangguan Syetan
Anak-anak kita adalah generasi penerus kita, mereka juga menjadi target sasaran gangguan syetan sebagaimana kita juga. Banyak sekali orangtua yang tidak menyadari hal itu, atau berfikir bahwa anak-anak adalah masih suci yang tidak mungkin diganggu syetan. Itu adalah pemikiran yang salah. Sebab al-Quran dan hadits telah menginformasikan pada kita bahwa anak juga menjadi sasaran bidik syetan. Bahkan sejak awal kelahirannya syetan sudah melakukan gangguan dan godaan. Jangan heran kalau menjumpai anak yang kesurupan, atau kena penyakit yang tidak wajar atau mengalami hal-hal aneh lainnya.
Oleh sebab itu janganlah memberi kesempatan bagi syetan untuk mencuri start, kita harus melakukan penjagaan dan perbentengan anak sejak dini, yaitu sejak mendatangi istri/suami kita dan melakukan persetubuhan. Janganlah terlena dengan kehangatan dan kenikmatan, lalu kita melalaikan Tuhan. Awalilah kenikmatan Anda dengan menyebut nama Allah (baca Basmalah ) dan ditambah dengan membaca doa perlindungan. Rasul s.a.w mengajarkan pada kita doa sebagai berikut.
Rasul s.a.w bersabda, “Bilalau salah seorang dari kalian ingin mendatangi isterinya (menyetubuhinya), bacalah! Bismillah , Ya Allah jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan dari yang akan Engkau rizkikan pada kami (anak). Sebab bila Allah mentakdirkan bagi keduanya seorang anak, maka syetan tidak akan bisa mencelakakannya selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Memboikot Syetan yang Anda di Dalam Rumah
Bagaimana cara kita memboikot atau mengembargo syetan? Sementara kita tidak bisa melihat mereka dan tidak tahu persis makanan dan minuman yang disukai syetan atau yang menjadi akanan favoritnya. Tapi perlu diketahui bahwa syetan akan selalu berusaha untuk nimbrung, ikut serta makan bersama orang yang makan seperti yang telah dijelaskan Rasul s.a.w dalam haditsnya.
Rasul s.a.w telah mengajarkan cara memboikot syetan, terutama syetan yang ada dalam rumah. Sehingga bila masih ada syetan dalam rumah kita, mereka akan menjadi kurus kering, loyo dan lemas yang akhirnya tidak betah untuk tinggal berlama-lama di dalam rumah insya Allah. Dan resepnya sangat sederhana, tapi butuh ketelatenan dan keistiqomahan kita, yang dengan membaca Basmalah setiap masuk rumah seperti sabda Rasul:
Rasul s.a.w bersabda, “Bila seseorang masuk rumahnya, lalu membaca Bismillah saat masuk dan pada saat makan, maka syetan berkata (pada teman-temannya): ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam bagi kalian.’ Tetapi bila seseorang masuk rumahnya dengan tidak membaca Bismillah, maka syetan berkata (pada teman-temannya): “Kalian dapat bermalam.’ Bila tidak menyebut nama Allah saat makan, maka syetan berkata (pada teman-temannya: ‘Kalian dapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim)
9. Sebagai Obat yang Mujarab dan Ampuh
“Setiap penyakit pasti ada obatnya”, begitulah Rasul s.a.w memberitahukan pada kita. Maka dari itu kita disuruh untuk mencari kesembuhan bila ada penyakit yang kita rasakan. Baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Meskipun demikian, kita tidak boleh menghalalkan segala cara dalam mencari kesembuhan. Obat haram atau praktik pengobatan yang berbau syirik haruslah kita jauhi.
Segala jenis penyakit, yang mampu menyembuhkannya hanyalah Allah. Oleh sebab itu janganlah melupakan Allah dalam berusaha mencari kesembuhan. Dengan tidak mengkonsumsi yang haram atau mendatangi yang syirik. Bila Anda dokter, maka bacalah Basmalah sebelum memeriksa pasien / menyuntik.
Begitu juga para pasien atau orang yang sakit, bacalah Basmalah saat berobat atau saat minum obat. Sebab dengan membaca Basmalah berarti kita sudah melibatkan Allah dalam mencari kesembuhan dan itulah unsur kesembuhan dalam komposisi obat, sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib berkata: “Bismillahi” adalah obat dari segala macam penyakit dan ialah unsur pokok dalam segala macam obat.
“Rahman” adalah penolong bagi setiap orang yang beriman pada Allah, dan nama tersebut tidak digunakan untuk menemani yang lainnya selain Allah.
“Rohim” adalah penolong bagi orang yang bertaubat dan beriman pada Allah serta beramal shalih. (Tafsir al-Munir: 1/48).
10. Mendatangkan Berkah
Berkah yang kita maksud di sini adalah kebaikan dan ketenangan yang bertambah. Keberkahan dalam segala hal itulah yang selalu kita cari terus-menerus. Mendapatkan pekerjaan yang membawa berkah, rizki yang berkah, hidup yang berkah, rumah tangga yang membawa berkah, serta makanan yang mengandung berkah.
Agar makanan yang kita suap, serta minuman yang kita reguk membawa berkah resepnya mudah. Makan secara bersama-sama atau berjamaah dan jangan lupa membaca Basmalah . Kita semua berharap dari makanan serta minuman yang kita konsumsi bisa membuat perut kita kenyang, menjadikan kita kuat dan bersemangat untuk ibadah pada Allah. Dan daging yang ditumbuhkan pun bukan daging yang akan menjadi bahan bakar api neraka.
Wahsyi bin Harb berkata: Para sahabat mengadu pada Rasul s.a.w. Wahai Rasul s.a.w! Kami telah makan, tapi kami tidak kenyang-keyang. Rasul s.a.w bertanya, “Mungkin kalian makannya terpisah-pisah (tidak berkumpul)? Mereka menjawab: ‘Ya’. Rasul s.a.w bersabda, “Maka berkumpullah kalian saat makan, dan bacalah Basmalah , niscaya Allah akan memberkahi makanan kalian.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
SUMBER : http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=16277
SEMOGA BERMANFAAT, SILAHKAN KUNJUNGI WEB ASLINYA www.islamterbuktibenar.net>>>>
Kamis, 21 Maret 2013
KIAT AGAR ISTIQOMAH
Keutamaan
Orang yang Bisa Terus Istiqomah
Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.[1] Inilah pengertian istiqomah yang disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali.
Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah Ta’ala,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)
Yang dimaksud dengan istiqomah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir:
Istiqomah di atas tauhid, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr Ash Shidiq dan Mujahid,
Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Al Hasan dan Qotadah,
Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput, sebagaimana dikatakan oleh Abul ‘Aliyah dan As Sudi.[2]
Dan sebenarnya istiqomah bisa mencakup tiga tafsiran ini karena semuanya tidak saling bertentangan.
Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput[3] “Janganlah takut dan janganlah bersedih“. Mujahid, ‘Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut: “Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.” Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan. [4]
Zaid bin Aslam mengatakan bahwa kabar gembira di sini bukan hanya dikatakan ketika maut menjemput, namun juga ketika di alam kubur dan ketika hari berbangkit. Inilah yang menunjukkan keutamaan seseorang yang bisa istiqomah.
Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat di atas, ia pun berdo’a, “Allahumma anta robbuna, farzuqnal istiqomah (Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami. Berikanlah keistiqomahan pada kami).”[5]
Yang serupa dengan ayat di atas adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf: 13-14)
Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah, beliau berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِى فِى الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ – وَفِى حَدِيثِ أَبِى أُسَامَةَ غَيْرَكَ – قَالَ « قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ ».
“Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain setelahmu [dalam hadits Abu Usamah dikatakan, "selain engkau"]. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah: “Aku beriman kepada Allah“, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.”[6] Ibnu Rajab mengatakan, “Wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini sudah mencakup wasiat dalam agama ini seluruhnya.”[7]
Pasti Ada Kekurangan dalam Istiqomah
Ketika kita ingin berjalan di jalan yang lurus dan memenuhi tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir dan tidak bisa istiqomah secara utuh. Lantas apa yang bisa menutupi kekurangan ini? Jawabnnya adalah pada firman Allah Ta’ala,
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 6). Ayat ini memerintahkan untuk istiqomah sekaligus beristigfar (memohon ampun pada Allah).
Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan, “Ayat di atas “Istiqomahlah dan mintalah ampun kepada-Nya” merupakan isyarat bahwa seringkali ada kekurangan dalam istiqomah yang diperintahkan. Yang menutupi kekurangan ini adalah istighfar (memohon ampunan Allah). Istighfar itu sendiri mengandung taubat dan istiqomah (di jalan yang lurus).”[8]
Kiat Agar Tetap Istiqomah
Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh dalam keimanan.
Pertama: Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar.
Allah Ta’ala berfirman,
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Tafsiran ayat “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh …” dijelaskan dalam hadits berikut.
الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ : يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ .
“Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”.“[9]
Qotadah As Sadusi mengatakan, “Yang dimaksud Allah meneguhkan orang beriman di dunia adalah dengan meneguhkan mereka dalam kebaikan dan amalan sholih. Sedangkan di akhirat, mereka akan diteguhkan di kubur (ketika menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, pen).” Perkataan semacam Qotadah diriwayatkan dari ulama salaf lainnya.[10]
Mengapa Allah bisa teguhkan orang beriman di dunia dengan terus beramal sholih dan di akhirat (alam kubur) dengan dimudahkan menjawab pertanyaan malaikat “Siapa Rabbmu, siapa Nabimu dan apa agamamu”? Jawabannya adalah karena pemahaman dan pengamalannya yang baik dan benar terhadap dua kalimat syahadat. Dia tentu memahami makna dua kalimat syahadat dengan benar. Memenuhi rukun dan syaratnya. Serta dia pula tidak menerjang larangan Allah berupa menyekutukan-Nya dengan selain-Nya, yaitu berbuat syirik.
Oleh karena itu, kiat pertama ini menuntunkan seseorang agar bisa beragama dengan baik yaitu mengikuti jalan hidup salaful ummah yaitu jalan hidup para sahabat yang merupakan generasi terbaik dari umat ini. Dengan menempuh jalan tersebut, ia akan sibuk belajar agama untuk memperbaiki aqidahnya, mendalami tauhid dan juga menguasai kesyirikan yang sangat keras Allah larang sehingga harus dijauhi. Oleh karena itu, jalan yang ia tempuh adalah jalan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam beragama yang merupakan golongan yang selamat yang akan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah.
Kedua: Mengkaji Al Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya.
Allah menceritakan bahwa Al Qur’an dapat meneguhkan hati orang-orang beriman dan Al Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril)[11] menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An Nahl: 102)
Oleh karena itu, Al Qur’an itu diturunkan secara beangsur-angsur untuk meneguhkan hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana terdapat dalam ayat,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلا
“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al Furqon: 32)
Al Qur’an adalah jalan utama agar seseorang bisa terus kokoh dalam agamanya. [12] Alasannya, karena Al Qur’an adalah petunjuk dan obat bagi hati yang sedang ragu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
“Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushilat: 44). Qotadah mengatakan, “Allah telah menghiasi Al Qur’an sebagai cahaya dan keberkahan serta sebagai obat penawar bagi orang-orang beriman.”[13] Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut, “Katakanlah wahai Muhammad, Al Qur’an adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati dari berbagai keraguan.”[14]
Oleh karena itu, kita akan saksikan keadaan yang sangat berbeda antara orang yang gemar mengkaji Al Qur’an dan merenungkannya dengan orang yang hanya menyibukkan diri dengan perkataan filosof dan manusia lainnya. Orang yang giat merenungkan Al Qur’an dan memahaminya, tentu akan lebih kokoh dan teguh dalam agama ini. Inilah kiat yang mesti kita jalani agar kita bisa terus istiqomah.
Ketiga: Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syari’at Allah
Maksudnya di sini adalah seseorang dituntunkan untuk konsekuen dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan. Karena konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ‘Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [15]
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun konsekuen dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Kholiq Subhanahu wa Ta’ala. Amalan sedikit namun konsekuen dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang sedikit namun sesekali saja dilakukan.”[16]
Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan, “Amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah amalan yang konsekuen dilakukan (kontinu). Beliau pun melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja. Sebagaimana beliau pernah melarang melakukan hal ini pada sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar.”[17] Yaitu Ibnu ‘Umar dicela karena meninggalkan amalan shalat malam.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya,
يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.”[18]
Selain amalan yang kontinu dicintai oleh Allah, amalan tersebut juga dapat mencegah masuknya virus “futur” (jenuh untuk beramal). Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa malas dan jenuh. Sebaliknya jika seseorang beramal sedikit namun ajeg (terus menerus), maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu ada. Itulah mengapa kita dianjurkan untuk beramal yang penting kontinu walaupun jumlahnya sedikit.
Keempat: Membaca kisah-kisah orang sholih sehingga bisa dijadikan uswah (teladan) dalam istiqomah.
Dalam Al Qur’an banyak diceritakan kisah-kisah para nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman yang terdahulu. Kisah-kisah ini Allah jadikan untuk meneguhkan hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengambil teladan dari kisah-kisah tersebut ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman,
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud: 11)
Contohnya kita bisa mengambil kisah istiqomahnya Nabi Ibrahim.
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آَلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (68) قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (69) وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ (70)
“Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al Anbiya’: 68-70)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
آخِرَ قَوْلِ إِبْرَاهِيمَ حِينَ أُلْقِىَ فِى النَّارِ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Akhir perkataan Ibrahim ketika dilemparkan dalam kobaran api adalah “hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah sebagai penolong dan sebaik-baik tempat bersandar).”[19] Lihatlah bagaimana keteguhan Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian tersebut? Beliau menyandarkan semua urusannya pada Allah, sehingga ia pun selamat. Begitu pula kita ketika hendak istiqomah, juga sudah seharusnya melakukan sebagaimana yang Nabi Ibrahim contohkan. Ini satu pelajaran penting dari kisah seorang Nabi.
Begitu pula kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Nabi Musa ‘alaihis salam dalam firman Allah,
فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ, قَالَ كَلا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ
“Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.” (QS. Asy Syu’aro: 61-62). Lihatlah bagaimana keteguhan Nabi Musa ‘alaihis salam ketika berada dalam kondisi sempit? Dia begitu yakin dengan pertolongan Allah yang begitu dekat. Inilah yang bisa kita contoh.
Oleh karena itu, para salaf sangat senang sekali mempelajari kisah-kisah orang sholih agar bisa diambil teladan sebagaimana mereka katakan berikut ini.
Basyr bin Al Harits Al Hafi mengatakan,
أَنَّ أَقْوَامًا مَوْتَى تَحْيَا القُلُوْبَ بِذِكْرِهِمْ وَأَنَّ أَقْوَامًا أَحْيَاءَ تَعْمَى الأَبْصَارَ بِالنَّظَرِ إِلَيْهِمْ
“Betapa banyak manusia yang telah mati (yaitu orang-orang yang sholih, pen) membuat hati menjadi hidup karena mengingat mereka. Namun sebaliknya, ada manusia yang masih hidup (yaitu orang-orang fasik, pen) membuat hati ini mati karena melihat mereka.“[20] Itulah orang-orang sholih yang jika dipelajari jalan hidupnya akan membuat hati semakin hidup, walaupun mereka sudah tidak ada lagi di tengah-tengah kita. Namun berbeda halnya jika yang dipelajari adalah kisah-kisah para artis, yang menjadi public figure. Walaupun mereka hidup, bukan malah membuat hati semakin hidup. Mengetahui kisah-kisah mereka mati membuat kita semakin tamak pada dunia dan gila harta. Wallahul muwaffiq.
Imam Abu Hanifah juga lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih. Beliau rahimahullah mengatakan,
الْحِكَايَاتُ عَنْ الْعُلَمَاءِ وَمُجَالَسَتِهِمْ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْفِقْهِ لِأَنَّهَا آدَابُ الْقَوْمِ وَأَخْلَاقُهُمْ
“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka.“[21]
Begitu pula yang dilakukan oleh Ibnul Mubarok yang memiliki nasehat-nasehat yang menyentuh qolbu. Sampai-sampai ‘Abdurrahman bin Mahdi mengatakan mengenai Ibnul Mubarok, “Kedua mataku ini tidak pernah melihat pemberi nasehat yang paling bagus dari umat ini kecuali Ibnul Mubarok.“[22]
Nu’aim bin Hammad mengatakan, “Ibnul Mubarok biasa duduk-duduk sendirian di rumahnya. Kemudian ada yang menanyakan pada beliau, “Apakah engkau tidak kesepian?” Ibnul Mubarok menjawab, “Bagaimana mungkin aku kesepian, sedangkan aku selalu bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” [23] Maksudnya, Ibnul Mubarok tidak pernah merasa kesepian karena sibuk mempelajari jalan hidup Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Itulah pentingnya merenungkan kisah-kisah orang sholih. Hati pun tidak pernah kesepian dan gundah gulana, serta hati akan terus kokoh.
Kelima: Memperbanyak do’a pada Allah agar diberi keistiqomahan.
Di antara sifat orang beriman adalah selalu memohon dan berdo’a kepada Allah agar diberi keteguhan di atas kebenaran. Dalam Al Qur’an Allah Ta’ala memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah Ta’ala berfirman,
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ (146) وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (147) فَآَتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (148
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali ‘Imran: 146-148).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)
Do’a lain agar mendapatkan keteguhan dan ketegaran di atas jalan yang lurus adalah,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imron: 8)
Do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,
يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.“[24]
Dalam riwayat lain dikatakan,
إِنَّ الْقُلُوبَ بِيَدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا
“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.“[25]
Keenam: Bergaul dengan orang-orang sholih.
Allah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa salah satu sebab utama yang membantu menguatkan iman para shahabat Nabi adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah Ta’ala berfirman,
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran: 101)
Allah juga memerintahkan agar selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At Taubah: 119)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” [26]
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Dan hadits ini juga menunjukkan dorongan agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”[27]
Para ulama pun memiliki nasehat agar kita selalu dekat dengan orang sholih.
Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata,
نَظْرُ المُؤْمِنِ إِلَى المُؤْمِنِ يَجْلُو القَلْبَ
“Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati.“[28] Maksud beliau adalah dengan hanya memandang orang sholih, hati seseorang bisa kembali tegar. Oleh karenanya, jika orang-orang sholih dahulu kurang semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang sholih lainnya.
‘Abdullah bin Al Mubarok mengatakan, “Jika kami memandang Fudhail bin ‘Iyadh, kami akan semakin sedih dan merasa diri penuh kekurangan.”
Ja’far bin Sulaiman mengatakan, “Jika hati ini ternoda, maka kami segera pergi menuju Muhammad bin Waasi’.”[29]
Ibnul Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta nasehat. Maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang”.[30]
Itulah pentingnya bergaul dengan orang-orang yang sholih. Oleh karena itu, sangat penting sekali mencari lingkungan yang baik dan mencari sahabat atau teman dekat yang semangat dalam menjalankan agama sehingga kita pun bisa tertular aroma kebaikannya. Jika lingkungan atau teman kita adalah baik, maka ketika kita keliru, ada yang selalu menasehati dan menyemangati kepada kebaikan.
Kalau dalam masalah persahabatan yang tidak bertemu setiap saat, kita dituntunkan untuk mencari teman yang baik, apalagi dengan mencari pendamping hidup yaitu suami atau istri. Pasangan suami istri tentu saja akan menjalani hubungan bukan hanya sesaat. Bahkan suami atau istri akan menjadi teman ketika tidur. Sudah sepantasnya, kita berusaha mencari pasangan yang sholih atau sholihah. Kiat ini juga akan membuat kita semakin teguh dalam menjalani agama.
Demikian beberapa kiat mengenai istiqomah. Semoga Allah senantiasa meneguhkan kita di atas ajaran agama yang hanif (lurus) ini. Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu.
Dari artikel 'Kiat Agar Tetap Istiqomah — Muslim.Or.Id'
"Allahumma Ya Allah haqqiqna bittaqwa wal istiqoomah...Ya Allah tetapkan kuatkan hidup kami dalam ketaqwaan dan istiqomah... Aamiin".
Langganan:
Postingan (Atom)